PENGELOLAAN SEBELUM PELATIHAN
A.
Pengelolaan Sekretariat Pelatihan
1.
Konsep Sekretariat
Pengertian sekretaris adalah seseorang yang tugasnya
membantu seorang eksekutif atau pimpinan. Apabila ditinjau secara etimologi,
sekretaris berasal dari kata “secretum” yang berarti “rahasia”, atau
seceretarius atau secretarium yang berarti seorang yang diberi kepercayaan
memegang rahasia (Wiharsono: 2011). Sekertaris adalah seseorang yang membantu
seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk
penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manejerial
seorang pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan. Menurut Drs. The Liang
Gie mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya
menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat
penting atau organisasi.
Kesekretariatan adalah satuan organisasi yang melakukan
rangkaian kegiatan penataan terhadap perkerjaan perkantoran dan bantuan lainnya
yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai
dengan lancar. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
administrasi, organisasi, dan tata laksana serta memberikan pelayanan
administratif (Mantang: 2015).
2.
Kegiatan dalam
Sekretariat
Peranan
sekertaris dalam praktek penyelenggaraan kantor di mana telah lazim bahwa
pimpinan dari suatu perusahaan, instansi atau lembaga lainnya dibantu oleh
seorang pegawai yang dibebani dengan tugas surat menyurat, filing dan pelayanan
tamu maupun urusan-urusan rapat. Pegawai tersebut lazimnya dinamakan
sekretaris, apabila ia menyelenggarakan surat menyurat yang bersifat pribadi
atau rahasia dari pimpinannya.
Tugas
sekretaris dalam arti sempit adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan
untuk menyimpan rahasia. Sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah
pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan untuk
menjalankan roda organisasi, lembaga, maupun kantor.
Adapun
beberapa kegiatan sekertaris adalah:
a.
Merencanakan,
mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
tugas kesekretariatan yang meliputi urusan keuangan, umum dan
perlengkapan serta barang milik daerah pada SKPD maupun kepegawaian.
b.
Menerima dikte dari
pimpinan.
c.
Melaksanakan
korespondensi (menerima dan mengirim surat, termasuk telepon dan telegram bagi
sekretaris pribadi).
d.
Menyimpan arsip-arsip
yang dinilai penting.
e.
Menerima tamu-tamu
pimpinan.
f.
Membuat jadwal
pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya.
g.
Menyiapkan
bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan dalam
rapat maupun kegiatan lainnya.
h.
Bertindak sebagai
perantara antara pimpinan dan bawahan.
i.
Mengatur
rapat-rapat dan seminar pimpinan dengan bawahan maupun pihak eksternal
perusahaan.
j.
Menemani pimpinan
dalam pertemuan penting.
k.
Menyusun
pidato-pidato untuk pimpinan.
3.
Penataan Petugas Sekretariat.
Posisi
sekertaris sangat penting, sekertaris merupakan pengurus harian atau inti dalam
sebuah lembaga. Penempatan petugas kesekretariatan biasanya menempati Kasubag
Tata Usaha.
Tugas
sekretaris meliputi: pembuatan surat masuk dan keluar, arsip, menerima tamu
laporan rutan, dan lain-lain, serta menyiapkan agenda dan presensi untuk suatu
acara.
4.
Penataan Ruang Sekretariat
Tata ruang
kantor biasanya disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor, sehingga
perencanaan ruang kantor dapat membantu para pekerja dan pengurus dalam
meningkatkan produktivitas, serta merupakan hal penting dalam manajemen
perkantoran, akibatnya mekanisme kerja berjalan dengan lancar. Penataan ruang
Sekretariatan disesuaikan dengan kenyamanan pekerja didalamnya.
5.
Penataan Tempat Pendaftaran
Tempat
pendaftaran adalah tempat yang paling utama yang menjadi pusat tujuan dalam
penyelenggaraan pelatihan. Diaman peserta lebih dahulu melaksanakan tahap
pertama yakni regristasi pelatihan yang akan diikuti.
Tempat pendaftaran
yang tepat dan baik adalah yang terletak ditempat strategis dan mudah ditemukan
atau dilewati orang. Tempat pendaftaran juga harus rapi untuk memberikan daya
tarik tersendiri bagi peserta yang ingin daftar pelatihan. Selain itu, adapun
hal yang harus diperhatikan adalah pelayanan petugas pendaftaran yang ramah dan
profesional, sehingga peserta calon pelatihan merasa puas.
6.
Penataan Meja Pendaftaran
Penataan meja
pelatihan sangat berksinambungan dengan tempat pendaftaran, dimana setiap
tempat pendaftaran otomatis ada meja pendaftaran. Dalam meja pendaftaran harus
dilengkapi dengan kebutuhan dalam registrasi pelatihan.
7.
Denah Sekretariat
Sebelum
pelatihan atau pertemuan diadakan, terlebih dulu melakukan dan menetukan tata
letak ruang dan mengatur pertemuan. Dengan tujuan mempermudah para peserta
pelatihan. Dalam melakukan tata ruang harus di tata secara menarik dan
menyenangkan. Karena tata ruang yang monotan akan sangat membosankan dan
menjenuhkan para peserta pelatihan.
B. Pengelolaan Komunikasi Pelatihan
1.
Konsep Komunikasi
dalam Pelatihan
Komunikasi
secara umum diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide
yang disampaikan. Dalam hal ini komunikasi diperlukan sekurang-kurangnya 4
komponen atau unsur, yaitu: 1) Pengirim atau pembawa pesan/komunikator, 2) Isi
Pesan, 3) Penerima pesan/komunikan, 4) Media/saluran. Pada proses komunikasi
yang efektif, komunikator dan komunikan tidak hanya berkomunikasi yang bersifat
linier, tetapi diharapkan juga bersifat sirkuler.
Komunikasi
dalam sebuah instansi digunakan untuk menciptakan adanya kesamaan pemahaman
antara atasan dan bawahan. Melalui komunikasi yang baik tujuan pelatihan akan
tercapai. Penyelenggaraan komunikasi yang efektif menjadi suatu keharusan.
Komunikasi yang efetif akan menciptakan suasana kondusif yang dapat mendukung kinerja
pekerja.
2.
Komunikasi Tertulis
Komunikasi
tertulis adalah suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan
kata-kata dalam bentuk tulisan. Contohnya: naskah, surat pribadi, blangko,
spanduk, gambar, foto, dan lainnya. Pada era yang sekarang ini cara
berkomunikasi semakin canggih sehingga komunikasi tertulis sering kali
menggunakan media sosial seperti facebook, twitter, BBM, dan media sosial
lainnya.
3.
Komunikasi Telepon
Komunikasi
telepon adalah komunikasi menggunakan media elektronik berupa telepon, baik
telepon rumah maupun handphone. Pada umumnya media elektronik ini menjadi salah
satu fasilitas utama yang harus dimiliki penyelenggara pelatihan. Hal ini
terkait dengan keberlangsungan dan keberhasilan penyelenggara pelatihan
tersebut. Berikut ini tips-tips berkomunikasi menggunakan telepon: a) etika
penanganan telepon, b) tugas dan tanggung jawab penelepon, c) mentransfer
sambungan telepon, d) tujuan menerima panggilan telepon, e) macam-macam
panggilan telepon.
4.
Komunikasi Lesan
Komunikasi
lesan adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih saling
bertatap muka secara langsung yang disebut dengan komunikasi lisan secara
langsung dan komunikasi lisan tidak langsung yang berarti proses komunikasi
menggunakan media telepon, handphone dan lain sebagainnya. Pada proses
pelatihan komunikasi jenis ini paling sering digunakan atau dilakukan seperti
dalam proses pelatihan yang menggunakan metode ceramah, diskusi, FGD, dan lain
sebagainnya.
C.
Pengelolaan Penjaringan Calon Peserta
1.
Konsep Penjaringan
Konsep
penjaringan peserta pelatihan sangat bervariasi, banyak hal yang dapat
dilakukan lembaga dalam penjaringan peserta pelatihan. Penjaringan dapat
dilakukan melalui undangan delegasi kepada setiap daerah.
2.
Menentukan
Kualifikasi/ Persyaratan Calon Peserta
Dalam
menentukan persyaratan calon peserta harus disesuaikan dengan pelatihan yang
akan diikuti. Adapun persyaratan yang mutlak untuk seluruh pelatihan adalah
sehat jasmani dan rohani, selain hal tersebut biasanya kualifikasi ditentukan
sesuai dengan pelatihan yang akan dilaksanakan.
3.
Menentukan Sistem
Cara Kerja Team Penjaringan
Sistem
kerja team dalam penjaringan tentunya disesuaikan dengan pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4.
Menentukan Standard
Kelulusan Calon Peserta
Calon
peserta pelatihan dinyatakan lolos seleksi ketika telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara diklat. Biasanya peserta
pelatihan dinyatakan lulus jika telah melengkapi seluruh administrasi yang
dibutuhkan dan memenuhi persyaratan khusus yang telah di tentukan pihak
penyelenggara.
5.
Membuat Jadwal
Penjaringan
Jadwal
dalam penjaringan calon peserta sangat diperlukan sebagai salah satu upaya
menjalankan kerja dengan tepat. Dengan adanya jadwal yang teratur pihak
penyelenggara dapat berjalan dengan disiplin. Pembuatan jadwal penjaringan yang
paling utama adalah pemberitahuan adanya pelatihan, dalam menjaring peserta
bisa dengan mengirimkan undangan delegasi kepada seluruh daerah yang menjadi
sasaran, setelah undangan dikirim
melakukan seleksi kepada calon peserta sesuai dengan kriteria yang telah
dicantumkan dalam suat undangan. Selanjutnya peserta yang telah terpilih
melakukan regristasi pendaftaran maksimal satu hari sebelum pelaksanaan.
Panitia penyelenggara mencatat calon peserta terdaftar. Kemudian peserta yang
telah mendaftar melakuka konfirmasi dengan melenngkapi administrasi yang
diperluka.
6.
Membuat Pengumuman
Kelulusan Calon Peserta
Sebelum
memberikan pengumuman kelulusan bagi calon peserta pelatihan, panitia menilai
terlebih dahulu kelayakan calon peserta pelatihan melalui kelengkapan
administrasi para calon peserta. Setelah dinlai layak maka akan diberikan
konfirmasi melalui surat resmi meupun telephon dari pihak penyelenggara.
D.
Pengelolaan Tenaga Pelatihan
1.
Konsep penyiapan
tenaga pelatihan
Penyiapan
tenaga pelatihan biasanya diposisikan sebagai panitia penyelenggara dengan
mengadakan rapat oleh ketua. Dari
penyiapan pengelolaan tenaga pelatihan ini memiliki tujuan terbentuknya anggota
atau tim pengelolaan pelatihan, tujua ini dibuat untuk memberikan pemahaman
para anggota dan pengarahan untuk kelancaran terselenggaranya sebuah kegiatan
pelatihan.
2.
Menentukan
Persyaratan Calon Tenaga Pelatihan
Dalam
pemilihan tenaga pelatihan biasanya berdasarkan kesepakatan bersama. Calon
tenaga pelatihan haruslah orang yang cakap dalam bidang pelatihan dan memiliki
kualifikasi sebagai tenaga pelatihan yang profesional dalam dirinya. Pendidik
pelatihan harus kompeten dalam bidang tertentu yang relevan dengan bidang yang
akan diajarkan pada peserta pelatihan.
3.
Menentukan Teknik
Penyiapan Tenaga Pelatihan
Diperlukan
beberapa teknik dalam melaksanakan dan menentukan penyiapan tenaga pelatihan
adalah: a) sosialisasi, b) pendaftaran calon tenaga pelatihan, c) seleksi calon
tenaga pelatihan.
4.
Menentukan Jadwal
Penyiapan Tenaga Pelatihan
Jadwal
pelatihan ditentukan oleh sie acara dimana sudah ditunjuk oleh ketua rapat.
Jadi jadwal dan rincian tugas untuk semua sie sudah ditentukan oleh sie acara.
Perencanaan waktu kerja ini sangat penting dan juga prinsipil dalam melakukan
menejemen organisasi kegiatan. Penggunaan waktu dalam kegiatan haruslah efektif
dan setiap perencanaan haruslah efektif dan setiap perencanaan juga harus
memiliki target waktu dan kerja yang jelas.
5.
Menentukan Tenaga
Pelatihan
Tenaga
pelatihan adalah panitia penyelenggara pelatihan, dimana dari setiap panitia
sudah diberikan job disk masing-masing sesuai dengan tugasnya.
E.
Pengelolaan Promosi dalam Pelatihan
1.
Konsep Promosi
dalam Pelatihan
Dengan
semakin berkembangnya zaman, peran media massa semakin besar dalam menyebrkan
berbagai informasi. Kini, masyarakat semaikin mudah dikenal hanya dengan
menampilkan dirinya di media massa. Berbagai macam meda tersebut sudah
tersedia, baik gratis maupun berbayar, disekitar kita. Dengan memanfaatkanya
secara optimal,suatu organisasi bisa lebih dikenal dengan masyarakat. Dengan
menerbitkan media massa seperti buletin, majalah, dan bisa juga memanfaatkan website atau blogger sebagai sarana publikasi organisasi, hubungan antara
organisasi tersebut dengan masyarakat akan lebih erat terjalin.
Sebuah
promosi dalam kegiatan pelatihan suatu organisasi sangat diperlukan, sebagai
salah satu bentuk memberitahukan bahwasanya akan ada pelatihan disebuah
lembaga. Selain itu, juga sebagai bentuk penjaringan peserta pelatihan. Oleh
sebab itu peran media massa sangat penting dalam publikasi kegiatan.
Mempublikasikan
adalah membuat konten yang diperuntukan bagi publik atau umum. Publikasi
merupakan suatu kegiatan dimana perlunya pengumuman berbagai hal yang perlu
dibutuhkan oleh publik. Tingkat perlu tidaknya sebuah publikasi dilakukan
tergantung dari masalah dan pemecahan yang dihasilkan dari apa yang
dipublikasikan.
2.
Media Promosi
Pelatihan
Ada
2 macam media publikasi yaitu: publikasi manual dan publikasi elektronik.
Adapun publikasi manual biasanya menggunakan media kertas untuk menyampaikan informasi
yang ingin disampaikan. Penggunaan kertas dalam publikasi biasanya berbentuk
koran, majalah, atau brosur.
Dengan
menggunakan media publikasi koran atau surat kabar memiliki keunggulan yaitu
lebih fleksibel karena yang dilakukan bersifat luas dan bebas. Namun biasanya
koran atau surat kabar dibaca pada waktu yang singkat dan biasanya hanya
sekali. Perlu diperhatikan jika manajemen redaksi dan tata letak yang tidak
baik dalam publikasi pada koran/surat kabar dapat membuat pembaca tidak
terpengaruh terhadap publikasi yang diberikan.
Sedangkan
untuk majalah merupakan terbitan berkala yang isinya meliputi bagian liputan
jurnalistik. Pandangan aktual yang patut diketahui pembaca termasuk publikasi.
Selain itu waktu beredarnya lebih lama. Kualitas visual pada media majalah
biasanya sangat prima sehingga media majalah merupakan alat publikasi yang
dikatakan cukup efektif.
Media
publikasi elektronik merupakan pengembangan mutakhir dari sistem publikasi.
Dengan adanya publikasi elektronik, pulikasi yang akan kita sampaikan menjadi
cepat sampai pada tuuan karena biasanya hal tersebut memanfaatkan teknologi
internet.
Kelebihan
dari publikasi melalui media internet adalah dimana publikasi dengan media
sosial yang sudah menjadi trend saat ini. Informasi yang disebarkan pada media
elektronik cepat menyebar ke khalayak. Sehingga hal tersebut mudah diterima
oleh khayalak sasaran. Adapun media elektronik bisa berupa TV, Radio, dan bisa
menggunakan internet.
F.
Pengelolaan Transportasi dalam Pelatihan
1.
Konsep Transportasi
dalam Pelatihan
Transportasi
adalah pemindahan manusia dan hewan atau barang dari satu tempat ketempat
lainya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau
mesin. Transportasi gunanya untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Transportasi merupakan salah satu aktivitas dalam pendistribusian barang dalam
manajemen logistik.
Transportasi
merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah pelatihan, dimana
trasnportasi digunakan sebagai kendaraan baik itu untuk panitia, peserta maupun
pemateri atau pelatih dalam pelatihan. Banyak jenis transportasi yang bisa
digunakan, mulai dari transportasi roda dua, roda empat, bahkan sampai pesawat.
Transportasi dengan berbagai macam tersebut sangat diperlukan dalam sebuah
pelatihan.
Trainer
adalah orang yang membantu pelatih untuk memberikan materi pelatihan bedasarkan
program yang telah disusun oleh pelatih. Akan tetapi pelatih trainer biasanya
memiliki kendaraan pribadi masing-masing seperti halnya mobil, akan tetapi
apabila seorang pelatih tersebut dari luar provinsi pihak panitiannya pun harus
menambah biaya transportasi tersebut seperti halnya pesanan tiket pesawat.
BIILA INGIN MELANJUTKAN MATERI INI BISA DOWNLOAD DISINI...
No comments:
Post a Comment