Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

  • CONTOH SURAT MOU MEDIA PARTNER

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • PROBLEMATIKA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMBANGUNAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • CONTOH INSTRUMEN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • CONTOH LAPORAN KPL DI UPT PELATIHAN KERJA PASURUAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

LAPORAN KPL UPT PELATIHAN KERJA PASURUAN

LAPORAN KPL
UPTPK PASURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI MALANG



Mahasiswa praktik yang mengambil konsentrasi manajemen pelatihan melakukan kegiatan KPL (Kajian dan Praktik Lapangan) di lembaga atau balai latihan, hal itu dilakukan agar menambah pengetahuan mahasiswa dalam dunia pelatihan pada suatu lembaga atau instansi. Kerja Praktik (magang) adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata (Suharyanti, Chandra, dkk. 2015). Seperti halnya pada mahasiswa praktikan yang melaksanakan KPL di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan. Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 21 Agustus 2017 sampai dengan 27 Oktober 2017 yang dilaksanakan secara bersama-sama secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 orang. Dalam kegiatan manajerial, mahasiswa KPL berkontribusi dan ikut melaksanakan secara langsung kegiatan yang ada di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan. Mulai dari perekruitan atau pendafatran oleh peserta, seleksi masuk, praktek pembelajaran sampai dengan tahap penutupan pelatihan.
Pelatihan merupakan suatua kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa latih  yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Kalimat tersebut selaras dengan pendapat hasibuan (2001: 68) bahwa pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang mengangkat proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih praktis dari teori. Dengan demikian melalui program pelatihan diharapkan potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh peserat didik dapat tingkatkan dan dikembangkan serta mempunyai kompetensi saing yang lebih tinggi.
Pelaksanaan program pelatihan di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan menyediakan 14 kejuruan pelatihan yang salah satunya diikuti oleh mahasiswa KPL yaitu program pelatihan kejuruan mesin bubut. Pelatihan di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan berbasis kompetensi yang bertujuan unutk memepersipakan tenaga kerja yan sesuai dengan kebutuhan perusahan atau pun untuk bersaing dalam hal berswirausaha mandiri.
Selama melakukan kegiatan pengkajian kegiatan lapangan pada tempat KPL pada UPT Pelatihan Kerja Pasuruan mahasiswa praktikan mempelajari tentang manajemen di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan dan mempelajari tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan yang ada di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan seperti pada kegiatan pelatihan kejuruan teknologi mekanik pada sub kejuruan mesin bubut secara mendalam mulai dari perekruitan siswa latih hingga evaluasi pelatihan sampai dengan penutupan yang telah dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Kerja Pasuruan.
Kegiatan KPL yang dilakukan oleh mahasiswa di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan pada pelatihan kejuruan teknologi mekanik pada sub kejuruan mesin bubut. Diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama kuliah, menambah kemampuan dan pengetahuan mahasiswa dalam kegiatan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksaanaan sampai dengan evaluasi pelatihan yang ada di UPT Pelatihan Kerja Pasuruan sehingga diharapkan nantinya menambah pengalaman di bidang pelatihan dalam hal ini pada lembaga pelatihan.

*UNTUK LEBIH LANJUT SILAHKAN KLIK Disini...
Share:

LAPORAN KPL UBAYA TRAINING CENTER (UTC) Trawas, Mojokerto

 LAPORAN KPL UBAYA TRAINING CENTER (UTC)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

 
 Pendidikan Luar Sekolah (PLS) adalah salah satu Program Studi (Prodi) yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM). Prodi PLS adalah prodi yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan keilmuan PLS, serta menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan luar sekolah yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keunggulan profesional dan akademik, serta mengembangkan layanan kepada masyarakat di bidang PLS.
Salah satu matakuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester tujuh adalah Kajian dan Praktik Lapangan (KPL), yang mana Kajian dan Praktik Lapangan (KPL) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa mencakup baik latihan mengajar maupun tugas kependidikan selain mengajar, secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan matakuliah KPL dan pembentukan profesi kependidikan. KPL merupakan bagian penting yang tidak dapat terpisahkan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh calon sarjana.
KPL merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengajaran dan pengetahuan teoritis dengan praktik. Dengan adanya KPL mahasiswa dapat menerapkan teori yang selama ini telah mereka pelajari kedalam perkuliahan dengan praktik. Karena KPL merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. KPL yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. KPL yang dilakukan mahasiswa benar-benar dihadapkan pada kondisi rill atau nyata dalam bidang keilmuan, seperti: kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, kemampuan manajerial kependidikan lainnya, serta kemampuan yang berhubungan langsung dengan pelatihan sesuai dengan konsentrasi pelatihan pendidikan luar sekolah. Selain untuk memnpraktikkan teori-teori yang didapat dari perkuliahan, dalam KPL ada kegiatan yang  bersifat magang.
Sesuai dengan matakuliah konsentrasi yang diampu mahasiswa PLS pada semester enam lalu yaitu konsentrasi pelatihan, maka sangatlah cocok apabila pada pelaksanaan KPL ini mahasiswa tersebut mempraktikkan teori-teori yang didapat dan melaksanakan magang di Ubaya Trainning Center Trawas Mojokerto. Harapannya mahasiswa memperoleh kesempatan untuk mengikuti serangkaian kegiatan KPL di Ubaya Trainning Center. Ubaya Trainning Center merupakan sebuah lembaga Training Center yang masuk dalam bagian dari Universitas Surabaya (Ubaya), serta merupakan Kampus III Ubaya dengan konsep IOC (integrated outdoor campus). Ubaya Trainning Center terletak di Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dengan luas lebih dari 36 hektar, Ubaya Trainning Center memiliki tujuan untuk menawarkan konsep baru pembelajaran luar ruang berfokus pada alam, pengelolaan dan pemanfaatannya secara efektif dan maksimal. Mahasiswa dapat melakukan outing atau agenda pembelajaran dengan suasana alam yang sesungguhnya. Ubaya Trainning Center juga menawarkan wisata keluarga yang dapat berekreasi, menikmati pemandangan alam sembari belajar tentang alam dan sistem pengolahannya. Fasilitas beberapa aula yang bisa digunakan untuk seminar, dapat menyajikan secara experiential learning (outbound) yang menarik didukung fasilitas dan perlengkapan standar internasional tersertifikasi, serta fasilitator handal bersertifikat. Tak jarang pula pebisnis yang jenuh dengan suasana kota yang ramai dapat melakukan meeting penting dengan suasana alam hijau yang tenang dan sehat.
Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna  memberikan proses terapi diri bagi mereka yang berkelainan dalam berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga tercipta saling percaya antar sesama.  Ancok menegaskan dalam bukunya Outbound Management Training (2003) bahwa: “Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan.  Adrianus & Yufiarti (2003) menyatakan bahwa metode outbound sangat efektif karena memanfaatkan seluruh potensi dalam diri siswa melalui berbagai aktivitas permainan. Dengan demikian kegiatan outbound ini tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga melibatkan ranah afektif dan konasi”.
Berdasarkan uraian di atas, maka mahasiswa sangat perlu melaksanakan KPL di lembaga maupun instansi. Di dalam lembaga atau instansi tersebut mahasiswa juga bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan terbaiknya yang akan berguna bagi masa depannya kelak. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang baik akan memudahkan mahasiswa dan instansi tempat mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat dan lebih baik.
Hal tersebut sangat dimungkinkan karena tujuan dari Kajian dan Praktik Lapangan (KPL) itu merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan calon pendidik, fasilitator, ataupun tenaga ahli lainnya. KPL diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktik lapangan dalam menerapkan teori, pengelolaan kegiatan dalam kehidupan nyata.
Salah satu program yang telah diselenggarakan di Ubaya Trainning Center yakni Outbound dan fun games untuk Dekanat, Dosen, dan Staff Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kegiatan ini terselengara dalam rangka Rapat Kerja Tahunan Fakultas Ilmu Kesehatan yang dilaksanakan selama dua hari. Outbound dilaksanakan atas permintaan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk meningkatkan kinerja perangkat yang ada di sana, selain itu juga untuk menumbuhkan sikap kerjasama tim dan mempererat tali silaturahmi satu sama lain.
Program outbound dan fun game tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak ataupun pelajar. Salah satunya yakni outbound dan fun game yang dilaksanakan oleh pelajar SMP Nation Star Academy (NSA) sebagai latihan dasar kepempinan pengurus OSIS NSA periode 2016. Agenda tersebut diadakan di Ubaya Trainning Center pada setiap tahunnya untuk membekali diri pengurus OSIS SMP NSA dalam mengemban tugas sebagai pengurus OSIS di sekolah. Sehari sebelum melaksanakan outbound, para pelajar tersebut melaksanakan rapat kerja program yang akan mereka laksanakan selama satu periode ke depan.
...... *untuk lebih lanjut dan mudahnya silahkan klik link di bawah ini untuk mengetahui isi laporan tersebut

terima kasih :) semoga bermanfaat! jangan lupa tinggalkan komentar.
Share:

LAPORAN KPL INDIVIDU PP-PAUD DIKMAS JABAR

LAPORAN MAGANG
KULIAH PRAKTIK LAPANGAN (KPL)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
DI PP-PAUD DIKMAS JAWA BARAT



sedikit bercerita sekaligus bernostalgia setahun lalu kami KPL di PP-Paud dan Dikmas Jawa Barat. (wawww) terus?
jangan tanya apa yang kami dapat? tanyakan aja apa yang kami bawa *nahlo. apa bedanya mas? iya sih heheee.. sumpah gak penting banget sebenere deskripsiku. wkwkwk

yauda, daripada berlama-lama gak jelas. yuk! silahkan sedot filenya dibawah.... (Abaikan cover gambar diatas karena tidak penting 'juga') :v

oke terima kasih. biasakan tinggalkan komentar setelah download Disini...


i looooov yuuuuuuuuuu.........................

Share:

LAPORAN KPL PP-PAUD DAN DIKMAS JABAR (KELOMPOK)

LAPORAN MAGANG
KULIAH PRAKTIK LAPANGAN (KPL)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
DI PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA BARAT


Mumpung lagi musimnya anak magang gaisss. Semoga tulisan saya ini bermanfaat nantinya.
Sedikit mengshare dari hasil kerjaan saya pas waktu kuliah dulu, khususnya mata kuliah magang atau biasa disebut KPL kalo di UM. Daripada diem di dalam tumpukan folder laptop lebih baik di share aja.. ya kan?

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk adik-adik yang membutuhkan. khususnya dalam hal kerja cepat ala mahasiswa alias ATM data (amati, turu, modifikasi) heheee

memang laporan itu buat apa sih? kata pak jokowi aja gak penting. yaudah, gak usah di kerjain aja laporannya dek. :D

daripada kebanyakan bocot gak penting mending langsung aja sedot gaan....
klik disini Laporan KPL UM 
selamat membaca :))

Share:

PENCAK SILAT BUKAN BAGIAN DARI TINDAKAN ANARKISME


PENCAK SILAT BUKAN BAGIAN DARI TINDAKAN
ANARKISME
Pencak Silat
            Pencak silat merupakan tradisi dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Dulunya pencak silat digunakan untuk bertahan hidup dari ancaman yang mengintai. Pencak silat pertama kali pada abad ke-7 masehi dan berkembang secara luas ke daerah-daerah yang ada di bumi nusantara.
            Draenger (1992) berpendapat bahwa buktinya adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang di temukan dari zaman hindu-budha serta dalam relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda dalam pencak silat di candi Borobudur dan prambanan.
Pencak silat telah di kenal oleh sebagian masyarakat rumpun melayu dalam bebagai variasi nama.             Semenanjung Malaysia dan singapura lebih mengenal silat dengan sebutan aliran goyang dan kecak. Istilah silat sendiri dikenal secara luas di negara asia tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang di gunakan adalah pencak silat. Istilah ini di gunaka sejak 1948 untuk persatuan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang bekembang di Indonesia.
           Dalam perinsip pencak silat sendiri tidak menyela dirinya sendiri dan juga tidak memancing keributan dalam setiap kelompok. pembelaan diri disaat terserang oleh kelompok lain itu harus dilakukan untuk pembelaan diri, ilmu yang didapatkan dalam belajar pencak silat tidak boleh di gunakan dalam mencari musuh atau digunakan untuk membalas dendam terhadap musuh. Dalam pencak silat pun pendekarnya harus mempunyai jiwa kesatria yang tinggi, tidak boleh mundur saat ada tantangan yang menghadang di depannya selagi pendekar itu merasa benar dan tidak salah.
            Kode etik pencak silat pun sudah jelas diatur di AD/ART perguruan pencak silat sendiri. kode etik yang tertera didalamnya yakni setiap pendekar tidak boleh melakukan penyerangan terlebih dahulu. Setiap pendekar harus menjauhi adanya perselisihan. Ilmu-ilmu yang didapatkan dalam belajar silat harus berguna untuk membatu orang banyak. Sebab pada pesilat sendiri ditanamkan dalam setiap perguruan/padepokan silat untuk tidak menyombongkan diri dengan ilmu yang diperolehnya. Bahkan pesilat dilarang keras untuk berprilaku sewenang-wenang dalam mengunakan ilmu bela dirinya karena itu bukan sifat dari seorang kesatria.
            Pengikut pencak silat banyak dari kalangan remaja dan pemuda. Mereka ikut serta dalam latian maupun dalam organisasi pada setiap perguruan. Remaja dan pemuda dalam perkembangannya belum dewasa dalam pemikiran dan mengontrol emosi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan Anak-Anak Awal
            Dapat dikatakan anak-anak pada usia 2 sampai 6 tahun lebih emosional dari pada masa-masa perkembangan yang lainya, karena anak-anak pada umur ini terlalu banyak bermain dan permainanya sangat  kasar dan ramai, sehingga mereka sering capek dan terkadang sering berkelahi sesama temanya saat bermain. Namun demikian emosi yang lebih tinggi pada umur-umur ini, pada hakekatnya lebih di sebabkan oleh hal-hal yang bersifat psikologis. Kebanyakan anak merasa, bahwa mereka dapat mengerjakan lebih banyak hal daripada yang diperkenankan oleh orang tua.
            Keadaan emosi masa anak-anak akhir berbeda dengan masa anak-anak awal dalam 2 hal yakni:
(1) Macam situasi yang  menimbulkan bentuk emosi tertentu,
(2) Cara memberikan respon terhadap emosi yang di alaminya.
            Perubahan tersebut di sebabkan karena pengalamnya yang lebih luas dan dengan demikian dia mempelajari reaksi-reaksi lain. Oleh karena itu, anak mengetahui bahwa ada cara-cara menyatakan emosi yang tidak di senangi oleh masyarakat, sehingga jika dia ingin di senangi dalam masyarakat, maka mereka akan berusaha unuk tidak memberikan reaksi-reaksi yang tidak di senangi oleh orang lain.
Perkembangan Remaja Awal
            Biasanya dikatakan, bahwa masa remaja disebut Stum und drang. Artinya suatu masa dimana terdapat ketegangan emosi yang di sebabkan oleh perubahan-perubahan dalam keadaan fisik dan bekerjanya kelenjar-kelenjar yang terjadi pada waktu ini.
            Pada umur 16 tahun remaja kadang berteriak-teriak, membanting benda, dan menangis jikalau marah. Kemarahan dari remaja bisa dilihat dari sosio-ekonomi yang boleh dikatakan rendah, lebih cenderung memberikan reaksi-reaksi yang agresif bilamana mereka marah daripada anak remaja dari sosio-ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku bagi anak remaja laki-laki.
Perkembangan Remaja Akhir
Jika pekembangan remaja dalam masa ini lebih mendapatkan kebebasan, maka dia akan mendapakan ketenangan emosional. Walaupun cetusan-cetusan kemarahan, kekawatiran, dan kecemasan yang tidak tentu sebabnya seringkali di alaminya. Masa-masa remaja awal tidak akan lenyap begitu saja, melainkan bertahap. Sedikit demi sedikit pemuda-pemudi dalam masa ini akan dapat menguasai emosi-emosinya.
            Dari faktor perkembangan anak-anak dan remaja dimana belum bisa mengontrol emosi sehingga sangat rawan terjadi tindakan-tindakan anarkis dan cenderung ke kriminal. Seperti pada suatu peistiwa dimana salah satu dari perguruan pencak silat yang ada di kabupaten lamongan dimana dalam suatu acara peresmian anggota baru terjadi tawuran antar perguruan pencak silat yang ada disana, dikarenakan saling ejek dan berkonvoi. Diantaranya yang terlibat tawuran adalah para remaja yang masih duduk di bangku Sekolah menengah atas.
            Dari suatu tindakan antar perguruan pencak silat itu apakah itu merupakan penerapan ilmu yang di ajarakan dalam setiap aliran pencak silat? pasti tidak, karena dalam setiap pendekar silat pasti sudah tahu kode etik yang sudah di jelaskan.
            Faktor yang mempengaruhi tindakan pengeroyokan oleh pendekar pencak silat ini adalah faktor pergaulan dan kurang adanya pengawasan dari organisasi yang menaungi olahraga bela diri pencak silat tersebut. Kebanyakan kasus-kasus pengeroyokan dan perkelahian antar perguruan pencak silat dikarenakan para pendekarnya masi berusia remaja awal sampai akhir, sehingga dalam masa itu psikologi emosinya masih belum setabil dan sulit untuk di arahkan ke hal yang positif.
            Dampaknya para pendekarnya lebih mudah tersinggung dan dari tersingung itu para anggota silat tidak segan-segan untuk bertarung dengan mengunakan ilmu bela diri yang dimilikinya terhadap musuhnya. Solusi dari permasalahan diatas, yaitu dengan memasukanya olahraga pencak silat ke sekolah-sekolah dasar yang ada di Indonesia.
            Manfaat yang pertama, jika sejak anak-anak sudah di perkenalkan dengan olahraga ini lebih muda untuk mengarahkan kepada hal yang positif dan lebih mudah mengarahnya ke tingkat kejuaraan agar dapat meraih prestasi yang membanggakan. Selain itu, di masa remajanya bisa lebih terkontrol. Manfaat kedua organisasi dari setiap perguran pencak silat bisa di kontrol dan bisa di awasi langsung oleh pemerintah melalui mentri pendidikan dan menteri olahraga.
DAFTAR RUJUKAN
Donn, F.D. 1992. Weapons and fighting arts of Indonesia. Rutland, Vt: Charles E. Tuttle
Soesilowatiwindaradini, A. 2003. Psikologi Perkembangan (Massa Remaja).Surabaya. Usaha Nasional
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat

BIODATA PENULIS
 M.REZA KURNIAWAN seoarang pria lahir di kota Lamongan pada tanggal 04 agustus 1996, reza sekarang sedang merantau di kota malang. Diadia mengenyam bangku sekolah di SDN Kebonagung Babat, kemudian dilanjutkan ke SMPN 2 Babat, kemudian melanjutkan lag di sekolah menengah atas yaitu SMAN 1 Sukodadi Lamongan. Stelah dia lulus dari SMA pada tahun 2014 melanjutkan lagi di Universitas Negeri Malang sampai sekarang. Dia juga aktif di berbagai organisasi jabatanya pernah menjadi ketua 2 dalam organisasi pecinta alam “SMANDI BISA”. Di dalam organisasi mahasiswa pernah menjabat sebagai anggota HMJ PLS pada tahun 2016 dan sekarang dia menjabat sebagai ketua umum di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat fip “IMM” sampai sekarang
Share:

Postingan Populer

Labels

Blog Archive

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...