Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

  • CONTOH SURAT MOU MEDIA PARTNER

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • METODE PEMBELAJARAN TUTORIAL

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • PROBLEMATIKA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMBANGUNAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • CONTOH INSTRUMEN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

  • CONTOH LAPORAN KPL DI UPT PELATIHAN KERJA PASURUAN

    Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembacanya.. jangan lupa tinggalkan jejak (komentar/follow) selamat membaca :)

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN



IDEOLOGI ASING ANCAM PEMBANGUNAN NASIONAL


Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan banyak perubahan dan rentan sekali dengan pengaruh negara asing. Salah satu solusi yang dilakukan Indonesia yaitu pembangunan. Pembangunan merupakan hal penting dalam suatu Negara untuk menigkatkan kesejahteraan bangsa. Pembangunan dilakukan mulai dari infra struktur, fasilitas sampai bidang pertahanan. Namun usaha mewujudkan pembangunan tidak luput dari tantangan, ancaman, hamabatan dan gangguna yang senanatiasa dihadapi atau ditanggulangi agar pembangunan itu bisa terlaksana dan sesuai dengan tujuan pembangunan yang berdasarakan atau berlandaskan ideologi Indonesia yaitu Pancasila. Hakikat pembangunan adalah upaya mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera, berkeadilan, berdasarakan imamn dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Bappenas, 2009).
 Ancaman, tantangan dan hambatan tersebut sangat kompleks. Ancaman bisa berupa masalah dalam bidang ekonomi, sarana penunjang dan lain sebagainnya. Namun, ancaman mendasar terhadap pembangunan yang perlu diwaspadai adalah ancaman ideologi asing ditubuh pemerintah melalui intervensi dan politiknya.  Banyak ideologi asing yang telah masuk dan ikut andil dalam pemerintahan di Indonesia. Secara tidak langsung asing telah menanamkan ideologinya lewat politik yang dibungkus dengan intervensi, misal dalam hal kerjasama bantuan sosial atau pengeloalaan SDA yang didalamnya pasti terdapat tujuan lain. Jika hal ini teruskan berkelanjutan dapat dipastikan asing secara mudah dan bebas menularkan ideologinya lewat pemerintah dan generasi muda dapat terkena dampak nya. Dengan demikian, sudah sepantasnya kita khawatir akan hal ini, karena dapat merobohkan kedaulatan bangsa serta menghambat jalannya pembangunan nasional.

Kedaulatan Negara Indoensia
Indonesia memiliki kedaulatan yang telah diakui oleh negara-negara lain. Negara dapat dikatakan berdaulat jika negara tersebut telah merdeka dan bebas dari penjajah seperti negara Indoensia. Menurut Graha (2015) Kedaulatan adalah kekuasaaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhada seluruh wilayah dan segenap rakyat dalam Negara tersebut. Negara yang berdaulat tidak dapat dicampuri oleh Negara lain tanpa persetujuan terlebih dahulu antar kedua belah pihak. Jadi  setiap Negara hak untuk menentukan nasib dari Negaranya sendiri dalam mengatur Negaranya tanpa campur tangan negara lain.
Indonesia sendiri menganut paham kedaulatan rakyat yang terdapat dalam UUD 1945. Hal ini dipertegas dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang menyatakan bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Secara rakyat Indoensia memiliki hak untuk menentukan nasib negaranya dan rakyat berhak mengolah sumber daya alam yang ada sebagai alat untuk mensejahterakan hidupnya. Pemerintah berkewajiban membantu rakyat dalam mengolah sumber daya yang ada sebagai modal untuk mewujudkan pembangunan nasional yang merata. Dengan demikian, Penguasaan sumber daya alam oleh negara harus digunakan untuk kemakmuran rakyat

Tujuan dan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Pembangunan dalam pelaksanaannya tidak lepas dari tujuan dasar Negara dan pancasila. Tujuan pembangunan Indoensia perlandaskan pada UUD 1945 yang telah lama menjadi tujuan bersama. Sebagai suatu bangsa yang mengikatkan diri dalam bentuk Negara kesatuan republik indonesia, maka tujuan nasional bangsa indoensia perlu diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali sedikitpun. Masyarakat harus turut andil dalam pembangunan nasional agar pembangunan tersebut dapat perjalan dengan semestinya. Tujuan pembangunan indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat disebutkan bahwa hakikat pembangunan adalah mencerdasakan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah dara Indonesiadan, dan membantu melaksanakan ketertiban  dunia dan perdamaian abadi. 
 Pembangunan mencakup bebeberapa aspek penting dalam berbangsa yaitu aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya serta aspek pertahanan keamanan (Ubay, 2015). Pembangunan harus dilaksanakan mulai dari individu, masyarakat, desa, kelurahan, kecamatan, kabupatena sampai kota, tingkat propinsi sampai nasional, dan yang paling tinggi tingkat global sampai internasional. Degan demikian, pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bangsa Indonesia.

Campur Tangan Asing Dalam Utang Dan Pembuatan UU
Indonesia merupakan negara berkembang yang memerlukan uang dalam mewujudkan pembangunan nasional yang sudah diatur di APBN. Uang tersebut digunakan sebagai pengadaan alat-alat atau barang-barang yang dibutuhkan dalam pembangunan. Pemerintah sebagai pelaku pengelolah Negara sudah pasti sangat berperan aktif dalam mengatur belanja Negara untuk berbagai kepentingan sebagai wujud dari pembangunan. Baik untuk kegiatan pemerintah sendiri, ekonomi, politik, pertahan keamanan, pendidkan kesehatan, subsidi, pembangunan sarana dan prasarana, infrastruktur, dan lain-lain. Namun, kenyataannya pengeluaran belanja Negara melebihi pendapatan Negara. Pada tahun 2016 saja pendapatan negara sebesar Rp. 1822,5 triliun, sedangkan belanja negara sebesar Rp. 2.095,7 triliun (http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016). Pengeluaran yang lebih besar dari pada pendapatan negara. Sehingga pemerintah mencari solusi, yaitu salah satunya dengan berutang. Utang Indonesia sendiri selain untuk membayar hutang juga untuk membayar bungan utang.
Hutang indonesia sendiri dari pemerintah pusat naik sampai Rp. 3. 438,29 triliun pada Agustus 2016 yang sebelumnya pada bulan Juli Rp. 3. 359,82 triliun (Afriyandi, 2016). Dari utang tersebut bahwa di tahun 2016 saja utang Indoensia sudah banyak. Hal tersebut tidak lepas dari intervensi ideolgi asing melalui utang Negara. Pemberian utang oleh negara lain memiliki tujuan ganda. Walaupun terlihat sebagai bentuk kepedulian negara lain kepada Indoensia. Namun, disisi lain utang tersebut sebagai bentuk awal intervensi negara asing dan masuknya ideologi mereka. Dengan semakin banyaknya hutang yang diberikan, semakin menderita negeri kita karena bunga cicilan yang mencekik. Lama-kelamaan kemandirian Indonesia semakin hilang karena terbelenggu atas keleluasaan arah pembangunan oleh pendonor hutang. Sehingga arah pembangunan Indonesia ditentukan oleh negara pendonor melalui syarat-syarat ketika meminjam uang. Dengan demikian, utang luar negeri merupakan alat atau instrumen untuk menjajah suatu negara. 
Masalah berikutnya yaitu intervensi ideologi asing di dalam pembuatan UU (Undang-Undang). Tujuan dari intervensi asing di dalam UU adalah sebagai upaya pihak asing meliberalisasi sektor-sektor penting di Indoensia seperti UU tentang Migas, Pertanian, Kelistrikan, Perbankan dan Keuangan serta sumber daya alam. Masuknya asing dalam pembuatan UU malalui berbagai aspek, misalnya syarat atas utang asing sebagai timbal balik keuntungan pemberian utang dan bisa jadi hal tersebut merupakan pesanan asing melalui para cukong-cukongnya yang disisipkan ditubuh pemerintah.
 Menurut Dani Setiawan Ketua Kolisi Anti Utang (KAU), USAID menyalurkan dana sebanyak US$ 4 juta untuk mendorong meliberalisasi pengelolaan dan penguasaan sektor migas di Indoensia melaui pembuatan UU Migas No. 22 tahun 2001 (Ilyas, 2013).  Dengan adanya UU tersebut pihak asing diberikan hak sebesar-besarnya dalam mengeksplorasi dan mengekspolitasi Indoensai. Perlu kita sadari dari awal bahwa ideologi mereka sudah masuk dalam badan pemerintah yang dengan mudah menghambat tujuan dan proses pembangunan nasional. 

Memberantas Ideologi Asing Di Indonesia
 Menanamkan sejak dini nilai-nilai pancasila dan penguatan mental bangsa indonesia merupakan hal yang penting sebagai strategi untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan dalam bidang ideologi. Dari pancasila sendiri mangandung kemampuan untuk memperkokoh dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan sebagai benteng terhadap ideolgi asing serta nilai-dan nilai yang bertentangan dan tidak sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu strategi tersebut memebutuhkan dukungan dari berbagai aspek yaitu (1) kementerian yang membidangi ideologi dan  membidangi politik dan (2) pemerintah yang menangi dalam bidang informasi, pendidikan, agama serta pertahana keamaanan. Semua bidang tersebut perlu bekerjasama dengan baik agar masyarakat tehindar dari ideologi asing serta di dalam pemerintahan juga bersih oleh ideolgi asing. Pendidikan dalam hal ini sangat berperan aktif karena melalui pendidikan negara bisa menanamkan nilai-nilai pncasila dan nasionalisme. PLS sebgai salah satu jalur pendidikan juga penting untuk mendukung terlaksananya penanaman nilai-nilai pancasila, seperti pendidikan karakter Pancasila di PAUD.
Kemandirian bangsa juga diperlukan agar terhindar dari hutang. Keinginan dan tekad yang kuat untuk mandiri dan tidak bergantung pada negara lain harus ditancapkan dalam setiap individu bangsa sehingga dapat memunculkan ide-ide kreatif untuk menyelsaikan berbagai problem kehidupan bangsa Indoensia. Ketergantungan pada asing harus pangkas habis sampai keakarnya. Mewadai setiap ide kreatif anak bangsa dalam memajukan bangsanya juga harus didukung penuh sebagai langkah awal untuk mandiri. Melakukan pembangunan kemandirian tanpa meminjam dan dari luar negari serta mengolah sumber daya dengan sebaik mungkin. Sehingga hasil pendapatan negara bertambah yang nanatinya digunakan untuk anggaran pembangunan. Seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan bangunan sekolah sebagai wujud partispasi masyarkat dan membentuk kelompok wiausahawan atau agrowisata tani sebagai contoh pembangunan bidang pangan dan wisata. 
Merefisi UU sangat diperlukan agar bersih dari intervensi asing. UU harus sesuai dengan tujuan dasar negara yaitu UUD 1945. Karena sering dalam UU tersebut tidak sesuai dengan UUD 1945. Menghilangkan kebijakan yang menguntungkan asing agar Indonesia dapat terbebas dari intervensi asing. Mengubah birokrasi negara sebagai upaya pemberantasan korupsi terhadap angggaran pembangunan yang semata-mata dibuat oleh para koruptor sebagai usaha memperkaya diri. Dengan mengubah birokrasi otomatis anggaran negara untuk pembangunan bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan serta mengena pada masyarakat.

Daftar Rujukan
Afriyandi, Dwi Achmad. 2016. Utang Pemerintah Tembus Rp 3438 Triliun  Masih Wajarkah?. (online) (http://bisnis.liputan6.com/read/2610218/utang-pemerintah-tembus-rp-3438-triliun-masih-wajar) diakses tanggal 11 Oktober 2016

Bappenas. 2009. Pokok-Pokok Penyelenggaraan Pembangunan Nasional.(Online) (http://www.bappenas.go.id/files/3413/4986/1934/info__20091015133401__2370__0.pdf) diakses 11 Oktober 2016

Graha, Gunawan. 2015. Pengertian Kedaulatan. (Online) (http://www.pengertianilmu.com/2015/07/normal-0-false-false-false-en-us-x none28_24.html) diakses tanggal 10 Oktober 2016

Ilyas, Moh. 14 Juli 2013. Ini Tiga Contoh Modus Asing Intervensi Indoensia. www.sayangi.com. (Online), (http://www.sayangi.com/ekonomi/ekuin/read/2181/ini-tiga-contoh-modus-asing-intervensi-indonesia), diakses 9 Oktober 2016.

Ubay. 2015. Makna, Hakikat Dan Tujuan Pembangunan. Diunggah 3 November 2015. (http://www.seputarpendidikan.com/2015/11/makna-hakikat-dan-tujuan pembangunan-nasional.html) diakses tanggal 11 Oktober 2016

Informasi APBN 2016. APBN 2016 (Penguatan Pengelolaan Fiskal Dalam Rangka Memperkokoh Fundamental Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas). (Online), (http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/bibfinal.pdf), dikases tanggal 18 Oktober 2016

Undang-Undang Dasar 1945. Komisi Penyiaran Indoensia. (Online), (https://www.kpi.go.id/ download /regulasi/UUD%201945.pdf), diakses 19 Oktober 2016
Share:

RANCANGAN JUDUL PENELITIAN KUALITATIF



NAMA           :RIDWAN PRATAMA NH
NIM                : 140141605916
KELAS          : PLS-C 2014
TUGAS
ULANGAN TENGAH SEMESTER
MEMBUAT JENIS RANCANGAN TEMA/JUDUL PENELITIAN  KUALITATIF

1.      Fenomenologi:  Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Mereka berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh tema penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi adalah Pola Belajar Mahasiswa Tipe Organisatoris Dengan Yang Hanya Kuliah – Pulang Dalam Proses Belajar Di Dalam Kelas Dan Menghadapi Ujian Akhir Semester.

2.      Studi kasus: Mengembangkan sebuah analisis mendalam dari sebuah kasus yang tunggal atau ganda. Studi/kajian mendalam terhadap kasus atau kasus-kasus. Biasa digunakan dalam ilmu politik, sosiologi, evaluasi, studi masyarakat urban, dan ilmu sosial lainnya. Pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa intervensi pihak luar. Tren studi kasus ialah menyoroti sutau keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana ia diterapkan, dan apa hasilnya (Yin, 1981). Studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan terhadap seperangkat peristiwa masa kini yang mustahil atau setidaknya sulit dikontrol.
Contoh tema penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus adalah Pentingnya Evaluasi Belajar Di Program Kesetaraan PKBM Zamzam Guna Meningkatkan Semangat Belajar Warga Belajar.

3.      Etnografi : Etnografi adalah metode penelitian berdasarkan pengamatan terhadap sekelompok orang dengan lingkungan yang alamiah ketimbang penelitian yang menekankan latar formalitas. Biasanya penelitian ini mengkaji kebudayaan dalam masyarakat yang merupakan konstruksi peneliti dari pelbagai informasi yang diperoleh di lapangan.  Dalam konteks kebudayaan ini yang tergambar adalah tingkah laku sosial masyarakat yang dilihat sebagaimana adanya.
Contoh tema penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi adalah Persepsi Masyarakat Desa 3T dengan Wajib Belajar 9 Tahun.

4.      Bibiografi : Penelitian biografi merupakan penelitian mengenai kehidupan seseorang dan pengalamannya yang dianggap penting dan bermanfaat bagi masyarakat umum maupun komunitas tertentu yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen, arsip-arsip, keterangan dari orang yang ditulis biografinya maupun keterangan dari orang lain yang mengetahui tentang orang yang ditulis. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Data yang diperoleh diinterpretasi oleh si peneliti seolah-olah peneliti sedang menuliskan pengalaman dirinya sendiri.
Contoh tema penelitian kualitatif dengan pendekatan bibiografi adalah Kisah Perjalanan Sekolah Garasi bersama Kentar Budhojo.

5.      Grounded : Ungkapan Grounded Theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data. Bila dilakukan dengan baik, maka teori yang dihasilkan akan sangat sesuai dengan kumpulan data tadi.
Menurut Glasser and Strauss:
·        Metode ini baik digunakan bila peneliti ingin membangun teori, baik teori substanstif maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode maupun dalam diskusi teoritis .
·        Metode GT merupakan pilihan apabila bidang yang diteliti mempunyai variabel dependen yang sensitif, seperti bidan kesehatan, bisnis, manajemen dan pendidikan.
Contoh tema penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded adalah Strategi Tutor dalam Membangun Karakter Warga Belajar di PKBM Zamzam Kota Malang.
Share:

MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN



MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
Oleh: Ridwan Pratama NH
(PLS-C 2014)



A.    MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Lesli J. Bringgs (1979) Media Pembelajaran adalah Alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video dan lain sebagainya.

Menurut Gagne Media Pembelajaran adalah Media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Menurut Miarso  Media Pembelajaran adalah Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar

Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.

2.       Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
a.       Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b.      Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
c.       Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
d.      Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang  menentukan hasil  belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan  ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
a.    Mempermudah proses belajar-mengajar
b.    Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
c.    Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
d.    Membantu konsentrasi mahasiswa

B.     ALAT PEMBELAJARAN
1.    Pengertian Alat Pembelajaran
Menurut Wijaya & Rusyan [1994] – yang dimaksud Alat Peraga Pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar & dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan – tujuan belajar.

Terus menurut Nasution [1985] – alat peraga pendidikan adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif.

Lalu menurut Sudjana [2009] – Pengertian Alat Peraga Pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata & telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif & efisien.

Dan menurut Faizal [2010] – Alat Peraga Pendidikan sebagai instrument audio maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik & membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.

2.    Beberapa tujuan dari alat peraga
Berikut ini beberapa tujuan alat peraga disebutkan selain di atas tadi, ialah sebagai berikut:
a.   Alat peraga dalam pendidikan  memiliki tujuan supaya proses pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar para siswa.
b.   Alat peraga pendidikan dapat memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana siswa belajar dengan banyak sekali kemungkinan, sehingga belajar dapat berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu.
c.   Alat peraga pendidikan mempunyai manfaat supaya belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas, alat peraga dapat memungkinkan mengajar lebih sistematis dan juga teratur.
3.    Inilah beberapa manfaat dari alat peraga
Untuk lebih jelas dan terperinci, berikut ini manfaat dari penggunaan alat peraga pendidikan yaitu antara lain sebagai berikut ini:
a.   Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b.   Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c.   Dapat membantu dalam mengatasi berbagai macam hambatan dalam proses pendidikan.
d.  Dapat merangsang sasaran dari pendidikan untuk mengimplementasikan ataupun melaksanakan pesan-pesan kesehatan atau pesan pendidikan yang akan disampaikan.
e.  Dapat membantu sasaran pendidikan untuk belajar dengan cepat serta belajar lebih banyak materi atau bahan yang disampaikan .
f.   Merangsang sasaran pendidikan untuk bisa meneruskan berbagai pesan yang disampaikan yang member materi kepada orang lain.
g.  Dapat mempermudah saat penyampaian materi pendidikan atau informasi oleh para pendidik.
h.  Dapat Mendorong keinginan orang-orang maupun individu untuk mengetahui, lalu kemudian lebih mendalami, lalu pada akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik. Individu yang melihat sesuatu yang memang ia diperlukan tentu akan menarik perhatiannya. Dan juga apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan dapat memberikan pengertian baru untuknya, yang merupakan pendorong untuk melakukan ataupun memakai sesuatu yang baru tersebut.
i.   Membantu menegakkan pengertian atau informasi yang diperoleh. Sasaran pendidikan di dalam menerima sesuatu yang baru, manusia memiliki kecenderungan untuk melupakan/lupa. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, AVA (Audio Visual Aid – alat bantu atau peraga audio visual) dapat membantu menegakkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah diterima oleh sasaran pendidikan sehingga apa yang diterima akan lebih lama tersimpan di dalam ingatan si penerima.

C.    BAHAN AJAR
1.  Pengertian Bahan Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007), pengertian bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.

Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar.

Menurut Panen (2001) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran (Andi,2011:16).

2.  Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada analisis kebutuhan siswa. Terdapat sejumlah alasan mengapa perlu dilakukan pengembangan bahan ajar, seperti yang disebutkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008: 8-9) sebagai berikut.
a.  Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum
b.  Karakteristik sasaran, artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik tersebut meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa
c.   Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah atau kesulitan dalam belajar.


Sumber:
ΓΌ  Dina, Indriana. Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. 2011. Yogyakarta. Diva Press

Share:

Postingan Populer

Labels

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...