GENERASI BARU ASET BANGSAKU
Anak
merupakan anugerah terindah yang dititipkan Allah kepada manusia untuk dijaga.
Merawat dan menjaga anak dengan baik merupakan tugas orang tua sebagai
seseorang yang menjadi tanggung jawab besar terhadap proses pertumbuhan anak
agar bisa menjadi sosok yang baik. Bukan menjadi persoalan mudah dalam hal ini,
orang tua harus bisa menjadi pendamping yang baik yang selalu mengetahui apa
yang sedang anak inginkan dan apa yang sedang anak lakukan. Danim (2010; 55) mengatakan “fungsi orang tua antara lain
mengasuh anak dengan baik,
Orang
tua yang berbeda menggunakan teknik pengasuhan yang berbeda pula kepada
anak-anaknnya”.
Kasih
sayang penuh yang diberikan orang tua kepada anak juga sangat mempengaruhi
perkembangan anak, karena anak merasa diperhatikan dan merasa aman dalam
lindungan keluarganya. Memiliki seseorang anak yang bisa menjadi kebanggaan
merupakan impian semua orang tua yang menjadikan anak sebagai aset berharga
untuk agen penerus bangsa. Hal-hal kecil apapun
yang sedang anak lakukan orang tua harus mengetahuinya dan harus bisa mengantisipasi
mengenai dampak negatif atau positif yang di lakukan anak, begitu juga dengan
hal ini pengaruh negatif media televisi yang sudah jelas dampaknya terhadap
perkembangan etika dan moral anak. Orang tua harus mempersiapkan cara-cara yang
ampuh untuk mengantisiapsi hal tersebut terjadi.
Menurut Hasan (2009; 62) mengatakan “pendidikan dalam
keluarga sangat menentukan sikap-sikap demokratis dan toleran bagi anak, karena
orang tua menjadi basis nilai bagi anak-anaknya”. Pendidikan keluarga
(informal) sebagai acuan dasar pembentukan kepribadian anak, peran seorang ayah
dan ibu sangat menentukan perkembangan etika dan moral anak. Karakter dan
kepribadian anak dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya terutama di
lingkungan keluarga, melihat kondisi pada saat ini banyak sekali anak-anak
dalam masa perkembangannya sudah terlepas kontrol dari pengawasan kedua orang
tua.
Bukti
nyata dari hal tersebut pada saat ini banyak sekali anak-anak yang perilakunya
sudah melampau batas normal, karena anak mengikuti dan mencotoh apa yang ia
lihat tanpa memikirkan dampaknya, tidak hanya itu saja perilaku konsumtif anak
terhadap sesuatu juga salah satu dampak negatif dari media televisi karena anak dipengaruhi oleh iklan-iklan yang
membuat anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencobanya.
Iklan-iklan
di televisi yang menarik yang ada di cerita film juga sangat mempengaruhi
pikiran anak, hal ini juga sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak.
Masa-masa perkembangan anak orang tua harus extra hati-hati dan benar-benar
mengawasinya seperti halnya bisa memilihkan acara televisi yang sesuai dengan
usia anak, melakukan pendampingan pada saat anak sedang melihat tv, tidak
memfasilitasi media tv di dalam kamar karena dikhawatirkan anak akan merasa
bebas dari pengawasan orang tua.
Meluangkan
waktu untuk mengajak anak berdiskusi ini juga sebagai hal penting dalam masa
perkembangan meskipun hanya sebentar tapi orang tua harus sering melakukan hal
tersebut agar anak tidak selalu bergantung dengan tv sebagai suatu hiburan.
Semakin minimnya acara edukatif di televisi
juga membuat orang tua semakin khawatir.
Menurut Graha (2007; 20) mengatakan “perkembangan
emosi positif sangat penting dalam perkembangan jiwa anak dan perkembangan itu
sangat dipengaruhi oleh peran orang tua. Orang tua sangat berperan untuk mengarahkan
perkembangan anak dengan baik dan optimal”.
Anak
hanya tahu bahwa acara-acara di televisi bagus dan anak akan merasa senang dan
terhibur tanpa berfikir bahwa acara tersebut tidak baik untuk dilihat.
Banyaknya kekhawatiran orang tua terhadap perkembangan anak akibat pengaruh
negatif dari media televisi di antaranya adalah anak akan tumbuh dan berkembang
sebelum waktunya (perkembangan seksual), bukan hanya itu saja pengaruh negatif
yang lainnya anak lupa waktu karena pada saat ini tanyangan televisi tayang 24
jam nonstop hal ini sangat merugikan anak karena anak bisa saja lupa waktu
belajarnya.
Kecanduan
terhadap acara televisi membuat anak
akan kehilangan waktu bermain dengan temannya, bermain dalam hal ini adalah
bersosialisasi dengan teman dekatnya. Sudah dapat di buktikan menonton televisi
secara terus-menerus akan mempengaruhi perkembangan anak dalam kesulitan
berkonsentrasi.
Banyak
adegan yang membahayakan seperti halnya pembunuhan, kekerasan, adegan seks yang
merangsang yang ditampilkan di cerita film yang pada dasarnya anak tidak
mengetahui bahwasanya hal tersebut tidak patut untuk dilihat. Pengaruh media
televisi tidak hanya memberikan dampak negative saja ada dampak positifnya juga
yaitu sebagai sarana hiburan yang murah dan mudah diakses dan sebagai sumber
informasi, akan tetap apabila di bandandingkan dengan dampak positifnya banyak
dampak negatif yang sangat mempengaruhi perkembangan anak.
Data dan Fakta
Pada
saat ini jumlah masyarakat yang menonton televisi semakin membeludak, bahkan acara
televisi bisa diakses melalui gadget seperti handphone, laptop dll. Yuanda (2015) menyatakan
bahwa mayoritas masyarakat Indonesia 93% menonton televisi setiap harinya,
sepanjang 2013- April 2014 KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) menerima 1600-an
pengaduan publik tentang tanyangan acara televisi dan merilis 10 sinetron dan
film televisi (FTV) yang tidak layak untuk di tonton).
Racun
yang di maksudkan dalam hal
ini bukan medianya akan tetapi program-program yang di sajikan. Fakta yang
benar-benar terjadi pada masyarakat adalah banyak anak-anak dan remaja yang
mengikuti trend idola mereka tanpa berfikir terlebih dahulu seperti gaya dan
tingkah yang di lakukan artis idola mereka, tidak hanya itu saja masih banyak
kejadian-kejadian anak dibawah umur yang melakukan penyiksaan terhadap teman
sebayanya, tawuran antar geng, anak-anak dibawah umur yang sudah berani mencoba
narkoba dan mengkonsumsi miras, pelecehan seksual dan remaja yang melakukan
hubungan suami istri atau seks bebas semua ini terjadi karena pengaruh dari apa
yang mereka lihat dan mereka ketahui tanpa memikirkan bahayanya terhadap
dirinya sendiri.
Semakin
hari semakin banyak tayangan-tayangan tv yang tidak mendidik mulai dari bangun
pagi sampai saat larut malam jarang sekali ditemukan tayangan tv yang berunsur
pendidikan. Dalam kehidupan
sehari-hari semua pada dasarnya membutuhkan sebuah hiburan terutama pada
kalangan anak-anak, bukan hiburan yang tidak mendidik dan tidak sehat yang
perlihatkan ke anak-anak.
Pada
dasarnya banyak masyarakat yang tidak menyadari hal tersebut bahwa
tayangan-tayangan tersebut bagaian dari pembodohan yang memberikan efek
negative kepada anak-anak dan para penikmatnya. Disinilah peran orang tua
sangat dibutuhkan, orang tua sebagai pendidik secara langsung di dalam pendidikan
informal untuk mendidik dan mengawasi anak dengan sebaik-baiknya.
Pintar
dalam memilah dan memilih acara televisi yang sesuai dengan usia anak,
menghindari tayangan-tayangan televisi yang tidak memberikan manfaat dan yang
membahayakan. Problem ini menjadi tugas bersama untuk kita para pendidik untuk
bisa mendidik masyarakat dan generasi-generasi penerus bangsa agar menjadi anak
yang mempunyai moral dan etika yang baik.
Ide Atau Solusi yang di Berikan
Banyak
ide atau solusi yang dapat diterapkan oleh
setiap orang tua diantaranya: memilihkan acara tv yang sesuai dengan anak
jangan perna membiarkan anak melihat tayangan tv terlepas dari kontrol dan
pengawasan orang tua. Melakukan pendampingan pada saat anak sedang menonton tv
tujuan dari hal tersebut tidak hanya mengawasi anak akan tetapi memberikan
perhatian kepada anak dan meluangkan sedikit waktu bersama keluarga agar anak
merasakan hangatnya kasih sayang kedua orang tuanya.
Ajaklah
anak menemukan hobbynya agar anak tidak ketergantungan terhadap tayangan dan
acara di tv, mengenalkan kepada anak bahwasanya masih banyak hiburan yang asyik
diluar tidak hanya berketergantungan terhadap hiburan televisi saja.
DAFTAR RUJUKAN
Danim,
Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta
Didik. Bandung: Alfabeta, CV.
Graha,
Chairinniza. 2007. Keberhasilan Anak di
Tangan Orang Tua. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hasan,
Tholhah. 2009. Pendidikan Anak Usia
Dini dalam Keluarga. Jakarta: Mitra
Abadi Press
Yuanda,
fiki. 2015. Pembodohan Massa Lewat Media Televisi. Kompasiana.com, (online) http://m.kompasiana.com/fikirock/pembodohan-massa-lewat-media-televisi_564a8bd7fc22bd95048b456d diakses pada tanggal 10
oktober 2016.
BIODATA PENULIS
No comments:
Post a Comment