KESALAHAN
ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK
Keluarga
merupakan tempat pertama berlangsungnya pendidikan bagi anak. Suatu keluarga
dapat menjadi penentu perkembangan pendidikan anak. Dalam hal ini orang tua
berperan sangatlah penting karena orang tua sebagai pemberi pengengetahuan
serta pemahaman nilai-nilai penting yang tidak diperoleh anak di sekolah.
Dalam
memberikan dan menyediakan pendidikan bagi anak, orang tua harus memiliki
pengetahuan yang cukup. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan proses
dalam mengasuh anak.
Saat ini, peran
orang tua dalam pendidikan anak mulai berkurang. Sebab orang tua lebih banyak
yang fokus pada pekerjaan mereka. Berikut adalah kesalahan yang sering
dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya: (1) sikap orang tua yang kurang
bisa dijadikan contoh, misalnya ketika orang tua memberikan nasehat kepada anak.
Akan tetapi meraka sendiri tidak melakukan hal itu, (2) menyerahkan secara
penuh pendidikan anak pada pembantu rumah tangga atau pengasuh, (3) membiarkan
anak menjadi korban penggunaan dalam menggunakan gadget
tanpa adanya pengawasan dan kontrol, (4) pengekangan anak secara berlebihan,
dan (5) perbedaan sistem pengasuhan antara ayah dan ibu.
Dari
sekian banyak kesalahan orang tua dalam mengasuh anak, yang kini marak terjadi
adalah tidak adanya kontrol dari orang tua dalam penggunaan gadget oleh anak. Ketika seorang anak rewel, orangtua lebih mempercayakan gadget sebagai penghilang rewel pada
anak. Jika hal tersebut diterus-teruskan, akan menjadi kebiasaan buruk bagi anak.
Bahkan, kini dalam keadaan apapun anak lebih suka bermain gadget daripada berinteraksi dengan sesama terutama dengan orangtua
mereka sendiri.
Realita Penggunaan
Gadget dan
Internet Pada Anak
Hasil
penelitian terbaru mencatat pengguna internet di Indonesia yang berasal dari
kalangan anak-anak dan remaja diprediksi mencapai 30 juta. Data tersebut
merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh PBB untuk anak-anak, UNICEF,
bersama para mitra, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika dan
Universitas Harvard, AS. (Jakarta, Kompas.com).
Anak-anak
memiliki motivasi tertentu dalam menggunakan internet, diantaranya adalah untuk
mencari informasi, mencari hiburan, dan juga untuk berkomunikasi dengan
teman-temnya. Internet memiliki dampak positif dan negatif bagi perkembangan
anak. Internet sudah bukan merupakan hal baru bagi anak. Bahkan sekarang di
kota-kota Indonesia bisa di temukan anak-anak berseragam sekolah dasar yang asik
bermain komputer di warnet umum.
Biasanya mereka
bermain game online ataupun bermain
media sosial seperti facebook. Namun, tidak dipungkiri mereka bisa membuka
situs-situs yang tidak seharusnya dibuka. Setiap orangtua pasti menyadari bahwa
kemajuan teknologi akan selalu memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Sisi
positif dari perkembangan internet bagi anak-anak yakni (1) membuat pola pikir
anak menjadi lebih terbuka, (2) menumbuhkan daya kreativitas anak dengan sering
berhubungan dengan dunia internet, sehingga membuat anak menjadi lebih berfikir
kritis dan berkonsentrasi.
Namun di segi
negatif pun ada, yakni (1) terlalu asik bermain internet membuat anak mengesampingkan
belajar nya, (2) tanpa pengawasan yang ketat anak bisa mengakses semua halaman
web yang tersedia tanpa arahan dari orang tua. Jika demikian, anak banyak mengakses
internet dan akan kesulitan dalam membedakan mana yang positif dan mana yang
negatif.
Saran Untuk orang tua
Penting sekali
menjaga keseimbangan antara terlalu
bebas dan terlalu dikontrol. Serta bagaimana dapat melakukan tindakan tersebut
dengan tepat . Salah satu keputusan kunci yang harus diambil oleh setiap orang
tua adalah: (1) tidak menyediakan tv
atau komputer dan akes internet di kamar tidur anak dengan begitu anak tidak
akan salah menggunakan internet. Orang tua sebaiknya lebih memberikan perhatian
terhadap anak-anak, pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
membutuhkan kasih sayang. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya memberikan kasih
saying yang cukup pada anak, agar anak tersebut merasa bahwa mereka sangat
berharga bagi orang tuanya. Selain itu, orng tua juga harus memberika contok
yang baik pada anak, harus bisa menjadi seorang idol yang bisa ditiru oleh ananya.
DAFTAR
RUJUKAN
Aditya,
Panji. 19 Februari 2014. Hasil Survei Pemakaian Internet Remaja Indonesia.
(Online),(http://tekno.kompas.com/read/2014/02/19/1623250/Hasil.Survei.Pemakaian.Internet.Remaja.Indonesia) diakses pada tanggal 11
Oktober 2016.
BIODATA
PENULIS
No comments:
Post a Comment