Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

IDEOLOGI ASING ANCAM PEMBANGUNAN NASIONAL


IDEOLOGI ASING ANCAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan banyak perubahan dan rentan sekali dengan pengaruh negara asing. Salah satu solusi yang dilakukan Indonesia yaitu pembangunan. Pembangunan merupakan hal penting dalam suatu Negara untuk menigkatkan kesejahteraan bangsa. Pembangunan dilakukan mulai dari infra struktur, fasilitas sampai bidang pertahanan. Namun usaha mewujudkan pembangunan tidak luput dari tantangan, ancaman, hamabatan dan gangguna yang senanatiasa dihadapi atau ditanggulangi agar pembangunan itu bisa terlaksana dan sesuai dengan tujuan pembangunan yang berdasarakan atau berlandaskan ideologi Indonesia yaitu Pancasila. Hakikat pembangunan adalah upaya mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia yang maju, mandiri, sejahtera, berkeadilan, berdasarakan imamn dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Bappenas, 2009).
 Ancaman, tantangan dan hambatan tersebut sangat kompleks. Ancaman bisa berupa masalah dalam bidang ekonomi, sarana penunjang dan lain sebagainnya. Namun, ancaman mendasar terhadap pembangunan yang perlu diwaspadai adalah ancaman ideologi asing ditubuh pemerintah melalui intervensi dan politiknya.  Banyak ideologi asing yang telah masuk dan ikut andil dalam pemerintahan di Indonesia. Secara tidak langsung asing telah menanamkan ideologinya lewat politik yang dibungkus dengan intervensi, misal dalam hal kerjasama bantuan sosial atau pengeloalaan SDA yang didalamnya pasti terdapat tujuan lain. Jika hal ini teruskan berkelanjutan dapat dipastikan asing secara mudah dan bebas menularkan ideologinya lewat pemerintah dan generasi muda dapat terkena dampak nya. Dengan demikian, sudah sepantasnya kita khawatir akan hal ini, karena dapat merobohkan kedaulatan bangsa serta menghambat jalannya pembangunan nasional.
Kedaulatan Negara Indoensia
Indonesia memiliki kedaulatan yang telah diakui oleh negara-negara lain. Negara dapat dikatakan berdaulat jika negara tersebut telah merdeka dan bebas dari penjajah seperti negara Indoensia. Menurut Graha (2015) Kedaulatan adalah kekuasaaan tertinggi dalam suatu Negara yang berlaku terhada seluruh wilayah dan segenap rakyat dalam Negara tersebut. Negara yang berdaulat tidak dapat dicampuri oleh Negara lain tanpa persetujuan terlebih dahulu antar kedua belah pihak. Jadi  setiap Negara hak untuk menentukan nasib dari Negaranya sendiri dalam mengatur Negaranya tanpa campur tangan negara lain.
Indonesia sendiri menganut paham kedaulatan rakyat yang terdapat dalam UUD 1945. Hal ini dipertegas dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang menyatakan bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Secara rakyat Indoensia memiliki hak untuk menentukan nasib negaranya dan rakyat berhak mengolah sumber daya alam yang ada sebagai alat untuk mensejahterakan hidupnya. Pemerintah berkewajiban membantu rakyat dalam mengolah sumber daya yang ada sebagai modal untuk mewujudkan pembangunan nasional yang merata. Dengan demikian, Penguasaan sumber daya alam oleh negara harus digunakan untuk kemakmuran rakyat
Tujuan dan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Pembangunan dalam pelaksanaannya tidak lepas dari tujuan dasar Negara dan pancasila. Tujuan pembangunan Indoensia perlandaskan pada UUD 1945 yang telah lama menjadi tujuan bersama. Sebagai suatu bangsa yang mengikatkan diri dalam bentuk Negara kesatuan republik indonesia, maka tujuan nasional bangsa indoensia perlu diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali sedikitpun. Masyarakat harus turut andil dalam pembangunan nasional agar pembangunan tersebut dapat perjalan dengan semestinya. Tujuan pembangunan indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat disebutkan bahwa hakikat pembangunan adalah mencerdasakan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah dara Indonesiadan, dan membantu melaksanakan ketertiban  dunia dan perdamaian abadi. 
Pembangunan mencakup bebeberapa aspek penting dalam berbangsa yaitu aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya serta aspek pertahanan keamanan (Ubay, 2015). Pembangunan harus dilaksanakan mulai dari individu, masyarakat, desa, kelurahan, kecamatan, kabupatena sampai kota, tingkat propinsi sampai nasional, dan yang paling tinggi tingkat global sampai internasional. Degan demikian, pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat bangsa Indonesia.
Campur Tangan Asing Dalam Utang Dan Pembuatan UU
Indonesia merupakan negara berkembang yang memerlukan uang dalam mewujudkan pembangunan nasional yang sudah diatur di APBN. Uang tersebut digunakan sebagai pengadaan alat-alat atau barang-barang yang dibutuhkan dalam pembangunan. Pemerintah sebagai pelaku pengelolah Negara sudah pasti sangat berperan aktif dalam mengatur belanja Negara untuk berbagai kepentingan sebagai wujud dari pembangunan. Baik untuk kegiatan pemerintah sendiri, ekonomi, politik, pertahan keamanan, pendidkan kesehatan, subsidi, pembangunan sarana dan prasarana, infrastruktur, dan lain-lain. Namun, kenyataannya pengeluaran belanja Negara melebihi pendapatan Negara. Pada tahun 2016 saja pendapatan negara sebesar Rp. 1822,5 triliun, sedangkan belanja negara sebesar Rp. 2.095,7 triliun (http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016). Pengeluaran yang lebih besar dari pada pendapatan negara. Sehingga pemerintah mencari solusi, yaitu salah satunya dengan berutang. Utang Indonesia sendiri selain untuk membayar hutang juga untuk membayar bungan utang.
Hutang indonesia sendiri dari pemerintah pusat naik sampai Rp. 3. 438,29 triliun pada Agustus 2016 yang sebelumnya pada bulan Juli Rp. 3. 359,82 triliun (Afriyandi, 2016). Dari utang tersebut bahwa di tahun 2016 saja utang Indoensia sudah banyak. Hal tersebut tidak lepas dari intervensi ideolgi asing melalui utang Negara. Pemberian utang oleh negara lain memiliki tujuan ganda. Walaupun terlihat sebagai bentuk kepedulian negara lain kepada Indoensia. Namun, disisi lain utang tersebut sebagai bentuk awal intervensi negara asing dan masuknya ideologi mereka. Dengan semakin banyaknya hutang yang diberikan, semakin menderita negeri kita karena bunga cicilan yang mencekik. Lama-kelamaan kemandirian Indonesia semakin hilang karena terbelenggu atas keleluasaan arah pembangunan oleh pendonor hutang. Sehingga arah pembangunan Indonesia ditentukan oleh negara pendonor melalui syarat-syarat ketika meminjam uang. Dengan demikian, utang luar negeri merupakan alat atau instrumen untuk menjajah suatu negara. 
Masalah berikutnya yaitu intervensi ideologi asing di dalam pembuatan UU (Undang-Undang). Tujuan dari intervensi asing di dalam UU adalah sebagai upaya pihak asing meliberalisasi sektor-sektor penting di Indoensia seperti UU tentang Migas, Pertanian, Kelistrikan, Perbankan dan Keuangan serta sumber daya alam. Masuknya asing dalam pembuatan UU malalui berbagai aspek, misalnya syarat atas utang asing sebagai timbal balik keuntungan pemberian utang dan bisa jadi hal tersebut merupakan pesanan asing melalui para cukong-cukongnya yang disisipkan ditubuh pemerintah.
Menurut Dani Setiawan Ketua Kolisi Anti Utang (KAU), USAID menyalurkan dana sebanyak US$ 4 juta untuk mendorong meliberalisasi pengelolaan dan penguasaan sektor migas di Indoensia melaui pembuatan UU Migas No. 22 tahun 2001 (Ilyas, 2013).  Dengan adanya UU tersebut pihak asing diberikan hak sebesar-besarnya dalam mengeksplorasi dan mengekspolitasi Indoensai. Perlu kita sadari dari awal bahwa ideologi mereka sudah masuk dalam badan pemerintah yang dengan mudah menghambat tujuan dan proses pembangunan nasional.
Memberantas Ideologi Asing Di Indonesia
Menanamkan sejak dini nilai-nilai pancasila dan penguatan mental bangsa indonesia merupakan hal yang penting sebagai strategi untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan dalam bidang ideologi. Dari pancasila sendiri mangandung kemampuan untuk memperkokoh dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan sebagai benteng terhadap ideolgi asing serta nilai-dan nilai yang bertentangan dan tidak sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu strategi tersebut memebutuhkan dukungan dari berbagai aspek yaitu (1) kementerian yang membidangi ideologi dan  membidangi politik dan (2) pemerintah yang menangi dalam bidang informasi, pendidikan, agama serta pertahana keamanan. Semua bidang tersebut perlu bekerjasama dengan baik agar masyarakat tehindar dari ideologi asing serta di dalam pemerintahan juga bersih oleh ideolgi asing. Pendidikan dalam hal ini sangat berperan aktif karena melalui pendidikan negara bisa menanamkan nilai-nilai pncasila dan nasionalisme. PLS sebgai salah satu jalur pendidikan juga penting untuk mendukung terlaksananya penanaman nilai-nilai pancasila, seperti pendidikan karakter Pancasila di PAUD.
Kemandirian bangsa juga diperlukan agar terhindar dari hutang. Keinginan dan tekad yang kuat untuk mandiri dan tidak bergantung pada negara lain harus ditancapkan dalam setiap individu bangsa sehingga dapat memunculkan ide-ide kreatif untuk menyelsaikan berbagai problem kehidupan bangsa Indonesia. Ketergantungan pada asing harus pangkas habis sampai keakarnya. Mewadai setiap ide kreatif anak bangsa dalam memajukan bangsanya juga harus didukung penuh sebagai langkah awal untuk mandiri. Melakukan pembangunan kemandirian tanpa meminjam dan dari luar negari serta mengolah sumber daya dengan sebaik mungkin. Sehingga hasil pendapatan negara bertambah yang nanatinya digunakan untuk anggaran pembangunan. Seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan bangunan sekolah sebagai wujud partispasi masyarkat dan membentuk kelompok wiausahawan atau agrowisata tani sebagai contoh pembangunan bidang pangan dan wisata. 
Merevisi UU sangat diperlukan agar bersih dari intervensi asing. UU harus sesuai dengan tujuan dasar negara yaitu UUD 1945. Karena sering dalam UU tersebut tidak sesuai dengan UUD 1945. Menghilangkan kebijakan yang menguntungkan asing agar Indonesia dapat terbebas dari intervensi asing. Mengubah birokrasi negara sebagai upaya pemberantasan korupsi terhadap angggaran pembangunan yang semata-mata dibuat oleh para koruptor sebagai usaha memperkaya diri. Dengan mengubah birokrasi otomatis anggaran negara untuk pembangunan bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan serta mengena pada masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN
Afriyandi, Dwi Achmad. 2016. Utang Pemerintah Tembus Rp 3438 Triliun  Masih Wajarkah?. (online) (http://bisnis.liputan6.com/read/2610218/utang-pemerintah-tembus-rp-3438-triliun-masih-wajar) diakses tanggal 11 Oktober 2016
Bappenas. 2009. Pokok-Pokok Penyelenggaraan Pembangunan Nasional.(Online) (http://www.bappenas.go.id/files/3413/4986/1934/info__20091015133401__2370__0.pdf) diakses 11 Oktober 2016
Graha, Gunawan. 2015. Pengertian Kedaulatan. (Online) (http://www.pengertianilmu.com/2015/07/normal-0-false-false-false-en-us-x none28_24.html) diakses tanggal 10 Oktober 2016
Ilyas, Moh. 14 Juli 2013. Ini Tiga Contoh Modus Asing Intervensi Indoensia. www.sayangi.com. (Online), (http://www.sayangi.com/ekonomi/ekuin/read/2181/ini-tiga-contoh-modus-asing-intervensi-indonesia), diakses 9 Oktober 2016.
Ubay. 2015. Makna, Hakikat Dan Tujuan Pembangunan. Diunggah 3 November 2015. (http://www.seputarpendidikan.com/2015/11/makna-hakikat-dan-tujuan pembangunan-nasional.html) diakses tanggal 11 Oktober 2016
Informasi APBN 2016. APBN 2016 (Penguatan Pengelolaan Fiskal Dalam Rangka Memperkokoh Fundamental Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas). (Online), (http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/bibfinal.pdf), dikases tanggal 18 Oktober 2016
 Undang-Undang Dasar 1945. Komisi Penyiaran Indoensia. (Online), (https://www.kpi.go.id/ download /regulasi/UUD%201945.pdf), diakses 19 Oktober 2016

BIODATA PENULIS

Penulis bernama Mohammad Sefri. Dia mahasiswa Universitas Negeri Malang. Dia lahir tanggal 02 November 1995. Masuk diperguruan tinggi pada tahun 2014, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan. Dia  adalah anak desa yang ingin mewujudkan cita-citanya. Pasuruan tempat lahirnya dan berlamat di Dsn. Pengkol Rt 03/ Rw 02 Ds. Gondangrejo, Kec. Gondangwetan, Kab. Pasuruan. Hobi penulis adalah bersepeda dan jalan-jalan keliling Malang agar selalu sehat. Dia selalu jalan kaki ke kampus. Meskipun kampusnya cukup jauh tapi dia suka. Bahkan sering mampir dulu ke Pasar Jl. Jombang untuk membeli nasi dan buah pisang kesukaanya
Share:

No comments:

Postingan Populer

Labels

Blog Archive

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...