Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

PRO-KONTRA HOMESCHOOLING


PRO-KONTRA HOMESCHOOLING

Pengertian Homeschooling
Pengertian homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya (Sumardiono, 2007: 4). Di sini orangtua terlibat langsung menentukan proses pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar.
Perkembangan homeshooling di Indonesia belum di ketahui secara pasti karena belum ada penelitian homeshooling secara khusus tentang akar perkembangannya (Sumardiono, 2007:26). Istilah homeschooling masih terlihat baru di Indonesia. Namun jika di lihat dari sistem homeschooling dan sekolah formal sebagai pembelajaran itu berbeda tapi, sama-sama sebagai alat untuk meraih tujuan pendidikan.
Saat ini, perkembangan homeschooling di Indonesia yang sangat mudah dalam pencarian apa lagi adanya internet kita bisa mengakses informasi tentang homeschooling  dengan sangat mudah, membuat orang tua semakin banyak pilihan mana yang cocok untuk pendidikan anak-anaknya.

Homeschooling vs Sekolah Umum
Saat ini pendidikan yang umum dan dikenal oleh masyarkat hanya system sekolah umum, bahkan, sekolah umum di pandang sebagai salah satunya tempat pendidikan yang ada di masyarakat, meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, sama-sama sebagai tempat pembelajaran dan sebagai alat mengatarkan tujuan pendidikan.
Sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan homeschooling dan sekolah umum memiliki berbagai perbedaan: (1). Pada sistem sekolah, tanggung jawab anak dipegang oleh guru dan sekolah, pada homeschooling tanggung jawab anaknya sepenuhnya di tangan keluarga, (2). Pada sistem sekolah, peran keluarga sangat minim, karena pendidikan dijajalankan oleh guru dan sistem sekolah, pada homeschooling peran keluraga sangat penting untuk menentukan keberhasilan pendidikan, (3). Pada sekolah, jadwal dan seragam sudah di tentukan oleh sekolahan, pada homeschooling jadwal dan seragam disepakati oleh orang tua dan anaknya.
Begitupula homeschooling dan sekolah umum memiliki perbedaan juga memiliki persamaan: (1). Sama-sama sebagai sarana pendidikan, (2). Sebagai model pendidikan untuk anak, (3). Bertujuan untuk mengantarkan pendidikan.
Dengan memiliki kesamaan dan perbedaan homeschooling dan sekolah umum, dapat dilihat masing-masing bahwa homeschooling dan sekolah umum memiliki kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan.
Kekurangan dan Kelebihan Homeschooling
Kekurangan homeschooling di antaranya adalah: (1). Butuh komitmen dan keterlibatan orang tua, (2). Sosialisai semur relative rendah. Anak relative tidak terkspos dengan pergaulan yang hiterogen dan sosial, (3). Ada resiko kurangnya kemampuan dalam tim, organisasi. Dan kepemimpinan, (4). Perlindungan orang tua dapat menimbulkan efek samping ketidakmampuan menyelesaikan situasi sosial dan masalah kompleks yang tidak terprediksi.Sedangakan kelebihannya di antaranya adalah (1). Sesuai kebutuhan dan kondidi keluarga, (2). Lebih memberi peluang kemandirian dan kreativitas individu yang tidak didapatkan di sekolah umum, (3). Sesuai pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif terlindungi dari paparan nilai dan dari pergaulan yang menyimpang (4). Memeksimalkan potensi anak sejak usia dini, tampa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah, (5). Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tampa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah, (6)lebih siap untuk terju di dunia nyata karena proses pembelajarannya berdasarkan kegiatan sehari-sahari yang ada di sekitarnya (Abe Suptra. 2007).

Dari kelebihan dan kekurangan homeschooling timbulah pro-kontra tentang system pembelajaran homeschooling. Orang tua siswa yang menginginkan anakanya aman pasti setuju dengan system pembelajaran homeschooling akan tetapi orang tua siswa yang menginginkan anaknya untuk mudah bergaul dan memiliki sosialisasi tinggi pasti tidak setuju dengan system pembelajaran homeschooling.
Hal ini membuat homeschooling dipilih sebagai salah satu alat alternatife proses belajar mengajar pendidikan yang ada di Indonesia, karena homeschooling dalam proses belajar membentuk kemandirian. UU pendidikan no. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 10 yang berbunyi sebagai berikut: “kegiatan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”. Di homeschooling  akan membentuk kemandirian dan orang tua dapat mengontor anaknya dengan baik tidak perlu takut anaknya terkena pergaulan remaja.

Tapi keadaan di Indonesia homeschooling kurang dilihat oleh masyarakat dikarenakan homeschooling perlu menggeluarkan biaya yang lebih untuk menyengarakannya disebabkan homeschooling milik swasta, sendangkan sekolah umum dapat subsidi dari pemerintah da nada juga BOS (bantuan operasional sekolah). Maka dari itu banyak masyarakat menyekolahkan anaknya kesekolah umum dan saat ini pendidikan paling umum dan dikenal masyarakat adalah sekolah umum, yang berangapan bahwa sekolah umum adalah salah satu tempat untuk menempuh pendidikan.

Homeschooling atau Sekolah Umum ?
Memang tidak ada pilihan yang sempurna antara homeshooling dengan sekolah umum masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu disini orang tua berperan penting dalam pemilihan pendidikan untuk anak-anaknya dan orang tua juga harus melihat dimana yang cocok untuk anaknya dalam menempu pendidikan. Jadi tidak perlu diperdebatkan mana yang lebih baik sama-sama sebagai alat untuk merahi bertujuan pendidikan. 

DAFTAR RUJUKAN
Sumardiono, 2007. Homeschooling, Lompatan Cara Belajar. Jarkata: PT Elex Media Komputindo
Abe Suptra, 2007. Rumahku Sekolahku (Panduan Orang Tua Untuk Menciptakan Homeschooling). Jogyakarta: Graha Pustaka.
UU pendidikan no. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 10. (http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm) diakses pada tanggal 20 Oktober 2016

 BIODATA PENULIS
Perkenalkan nama saya Misbahul Hamzah biasa dipanggil Hamzah lahir di desa Solokuro kabupaten Lamongan pada tanggal 23 febuari 1996, saya terlahir sebagai anak laki-laki dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pada tahun 2000 saya masuk TK ‘Aisiyah, lalu melanjutkan di MIM 02 solokuro pada tahun 2002, pada tahun 2008 saya melanjutkan di Mtsm 13 sololuro, di tahun 2011 saya melanjutkan di pondok pesantren MA Al-Islah Islamic boarding school Sendang Agung jurusan IPS, setelah itu saya merantau ke kota malang untuk kuliah di Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Luar Sekolah (pls), makan bubur di saluyu atas perhatian saudara matur tengkyu.
Share:

No comments:

Postingan Populer

Labels

Blog Archive

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...