PELATIHAN
KETERAMPILAN SINGKAT,
TIDAK ADA PROGRAM LANJUTAN, EFEKTIFKAH?
Pelatihan
dan Pelatihan Keterampilan
Pelatihan adalah proses melatih
kegiatan atau pekerjaan. Pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan secara
bersama untuk mempersiapkan peserta pelatihan dalam mengambil jalur tindakan
tertentu. Pelatihan merupakan kegiatan
terencana yang biasanya
membantu para pekerja untuk lebih menguasai pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Pelatihan juga memiliki
tahapan-tahapan pelaksanaan yang harus dilakukan sesuai dengan tujuan awal
pelaksanaan pelatihan. Pelatihan akan menghasilkan tindakan yang dapat
diulang-ulang dan dapat mengakibatkan motivasi diri dan perbaikan lebih lanjut
melalui latihan-latihan yang lebih maju (Marzuki, 2009: 172). Tujuan dari
pelatihan sendiri adalah bagaimana mengumpulkan partisipasi sasaran agar dapat
diorganisasikan untuk mencapai satu tujuan.
Pelatihan keterampilan adalah kegiatan
melatih yang bisanya dilakukan pada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan yang dimiliki masyarakat. Kegiatan ini
bisanya dilakukan dan diadakan oleh Lembaga Pemerintahan seperti: BLK, Dinas
Sosial, BKKBN, biasanya juga dilakukan oleh LSM dan Organisasi Masyarakat
lainnya. Pelatihan keterampilan memiliki empat jenis keterampilan utama yaitu:
kognitif, psikomotor, reaktif dan interaktif (Suparna, 2005: 29). Pelatihan
keterampilan ini seringnya dibutuhkan masyarakat untuk mencapai satu tujuan
hidup. Keterampilan yang dibutuhkan adalah keterampilan yang bersifat produktif
dan praktis. Kebutuhan akan keterampilan yang bersifat praktis itulah yang
menyebabkan masyarakat sangat mudah menerima program dari pemerintah dengan
tujuan yang kurang jelas, tetapi dengan imbalan atau iming-iming yang
menggiurkan.
Problem
yang Terjadi Pada Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan
Pelatihan Keterampilan di masyarakat adalah,
pelaksanaan kegiatan keterampilan yang sangat singkat yaitu tidak lebih dari
3hari. Hal yang lain adalah motif atau tujuan utama dari peserta mengikuti
pelatihan itu adalah bantuan stimulan yang diberikan pasca acara, bukan pada
pelatihannya. Tujuan dari peserta pelatihan itu juga didukung dengan tidak
adanya program tindak lanjut yang dilakukan pasca pelatihan.
Dengan beberapa masalah diatas, itu
yang menyebabkan ketidakefektifan pelatihan yang berjangka pendek di masyarakat. Masyarakat
tidak dapat berfikir secara baik, ketika pelaksanaan program pelatihan itu
hanya menginginkan bantuan stimulannya saja. Bantuan stimulant sebenarnya diberikan untuk
menunjang manfaat yang telah didapatkan setelah mengikuti pelatihan sebagai
proses pengembangan keterampilan. Rencana tindak lanjut juga sangat diperlukan,
mengingat apakah peserta pelatihan
telah dapat benar-benar memanfaatkan dengan baik setelah mengikuti pelatihan. Masalah yang terjadi saat pelaksanaan pelatihan keterampilan
ini dapat terjadi setiap tahun dan terus berulang. Ketika masalah ini terus terjadi, maka pelatihan yang
diselenggarakan dapat dikatakan bahwa sebagai formalitas saja. Pelatihan keterampilan
hendaknya dapat benar-benar membantu masyarakat untuk meningkatkan
keterampilannya dan dapat mendapatkan manfaat setelah mengikuti proses
pelatihan tersebut. Beberapa hal tersebut yang sering diremehkan oleh pihak
penyelenggara pelatihan.
Data
dan Fakta Mengenai Pelatihan Keterampilan di Masyarakat
Pemberian
alat hibah dihentikan, bertujan untuk mengefektifkan program pemberian alat
hibah. Pemberhentian ini dikarenakan banyaknya kejadian yang menyelewengkan
bantuan pemberian alat. Banyak sekali peserta yang berbondong-bondong mengikuti
pelatihan dikarenakan ingin mendapatkan bantuan alat bukan pada dasar
benar-benar ingin mengikuti pelatihan. Motif tersebut yang harus dihilangkan.
Seperti berita yang dilansir dari Wartakudus.com adanya penurunan jumlah
masyarakat yang mendaftar di BLK Kudus. Penurunan tersebut terjadi sejak
pemberhentian pemberian hibah alat.
Pemerintah Kota Blitar dengan upaya
pengawasan ketat dan pencatatan hal tersebut dilakukan karena sebagian kegiatan
menunjukan bahwa adanya penyelewengan dana bantuan yang diberikan pada
masyarakat. Beberapa
telah terbukti mengalihtangankan atau menjual bantuan stimulan yang diberikan
pada masyarakat binaan. Pengawasan yang dilakukan masih sangat kurang itulah yang
menyebabkan masyarakat sasaran dengan sangat mudah mengalih tangankan atau
menjual bantuan stimulant yang telah diberikan.
Pengawasan khusus diperlukan setelah
pemberian bantuan stimulant. Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar
untuk mencegah
penyalahgunaan bantuan stimulan yang diberikan. Seharusnya semua pihak
penyelenggara pelatihan menerapkan hal yang sama. Dengan pemberian pengawasan khusus
pada masyarakat sasaran kemungkinan untuk menjual atau mengalihtangankan
bantuan stimulan yang diberikan akan semakin sedikit kemungkinan.
Solusi
Permasalahan
Pelaksanaan pelatihan keterampilan
yang berjalan dimasyarakat seringnya berjangka waktu singkat. Kegiatannya
berlangsung tidak lebih dari 3 hari, juga pelaksanaannya hanya seadanya saja.
Penjaringan peserta juga tanpa penyeleksian. Saya menemukan beberapa solusi
yang menurut saya cocok. Berikut ini beberapa solusi menurut saya:
(1)
Dengan
menganalisis kebutuhan belajar dimasyarakat secara mendalam. Artinya sebelum
merencanakan program pelatihan keterampilan kita harus terlebih dahulu
mengetahui kebutuhan keterampilan apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.
Sosialisasi secara baik pada seluruh masyarakat pelatihan juga diperlukan agar
tidak terjadi miss communication antara pelaksana juga
peserta pelatihan. Penjaringan
peserta juga sangat perlu diperhatikan. Tidak adanya paksaan dengan mengandalkan
iming-iming berupa materi.
(2)
Pelaksanaan
waktu pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sasaran, artinya
pelatihan harus benar-benar memberikan manfaat yang berjangka panjang pada
masyarakat. Pemberian
bantuan stimulan yang layaknya dibagikan kedalam kelompok usaha bukan pada
setiap individu. Hal tersebut dimaksudkan agar pengawasan terhadap pemanfaatan
bantan stimulant lebih mudah.
(3)
Adanya surat perjanjian yang menyatakan peserta pelatihan tidak akan
menyalahgunakan bantuan stimulant yang diberikan pada mereka.
(4)
Pemonitoringan mulai dari awal proses pelatihan sampai dengan proses pendirian
dan pengembangan usaha setelah kegiatan pelatihan keterampilan berakhir.
Kesimpulan
Pelatihan
merupakan kegiatan yang telah terencana dan terorganisir yang bertujuan untuk
menambah kemampuan seseorang dalam hal ini adalah peserta pelatihan. Salah satu macam dari
pelatihan adalah pelatihan keterampilan. Pelatihan keterampilan ini banyak
sekali dibutuhkan masyarakat. Sayangnya penyelenggara pelatihan keterampilan
seringnya hanya melaksanakan kegiatan dengan kurang terorganisir dengan baik.
Waktu pelatihan yang sangat singkat, tidak lebih dari 3 hari juga sangat tidak
efektif. Motif peserta mengikuti pelatihan juga sangat beragam. Yang menjadi sorotan
saya adalah di mana
tujuan utamanya adalah mendapatkan bantuan stimulan.
Peserta
dengan bebas dapat melakukan apa saja terhadap bantuan stimulan yang telah
diberikan pasca pelatihan. Tidak
adanya rencana tindak lanjut pasca pelatihan menyebabkan banyaknya
penyalahgunaan bantuan stimulan yang diberikan. Hal seperti itu yang harus
diwaspadai oleh setiap pihak penyelenggara pelatihan keterampilan. Bantuan yang
diberikan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin tanpa adanya penyelewengan. Diharapkan adanya tulisan ini
memberikan masukan bahwa pengawasan terhadap tahap setelah pemberian bantuan
stimulan sangatlah perlu dilakukan. Pihak penyelenggara harus menanggapi dengan
serius bahwa penjualan atau pengalih tanganan bantuan stimulant telah menjadi
budaya dan harus diputus agar pelatihan keterampilan dapat menjadi efektif bagi
masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah. 2012. Minimalkan Penyalahgunaan Sarana Pelatihan Pengawasan diperkuat. (Online), (http://bappeda.blitarkota.go.id/bappeda/berita-1552-Minimalkan-Penyalahgunaan-Sarana-Pelatihan-Pengawasan-Diperkuat.html), diakses pada 6 September 2016.
Marzuki,
Saleh. 2009. Dimensi-Dimensi Pendidikan
Non Formal. Malang: Rosindo
Suparna.
2005. Manajemen Pelatihan. Malang:
Elang Mas.
Warta Kudus.
20 November 2015. Bantuan Alat Ditiadakan
Peserta Pelatihan BLK Menurun. (Online), (http://wartakudus.com/2015/11/bantuan-alat-ditiadakan-jumlah-pendaftar-blk-menurun/), diakses pada 6 September 2016.
BIODATA PENULIS
No comments:
Post a Comment