Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

LAPORAN OBSERVASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT LPKP JATIM

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT LPKP JATIM KECAMATAN KARANGLO KABUPATEN MALANG








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Rasional Pemilihan Program
Keadaan sosial di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam pemerintahan Indonesia, seperti kemiskinan ataupun kelaparan. Tak hanya itu, masalah yang terjadi secara alami pun menjadi penyebab keadaan sosial yang buruk, sebut saja bencana alam yang sering terjadi seperti halnya banjir, tanah longsor, atau pun tsunami. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak dapat melestarikan alam.
Pemberdayaan masyarakat miskin/kurang mampu tidak dapat dilakukan dengan hanya melalui program peningkatan produksi, tetapi juga pada upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskin. Terkait dengan upaya tersebut, maka keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menjadi sangat penting untuk melakukan sinergi dengan lembaga pemerintah. Dalam proses pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin, LSM masih menghadapi kendala baik eksternal maupun internal. Peran LSM di Indonesia mengalami perkembangan dan transformasi fungsi, sesuai dengan paradigma pembangunan. Kondisi dan paradigma yang ada saat ini adalah terbukanya era globalisasi ekonomi yg diwujudkan dengan adanya proses internasional produksi, perdagangan, dan pasar uang.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas salah satu bagian dari organisasi nirlaba atau organisasi non profit, yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Organisasi LSM ini dapat membantu pemerintah untuk mengurangi masalah sosial yang ada di Indonesia dengan visi dan misi LSM tersebut yang dapat mendidik kita sebagai manusia untuk memiliki rasa tolong-menolong dan solidaritas antar sesama manusia.

B.     Tujuan Studi Lapangan
Studi lapangan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan Sumberdaya Manusia di LPKP Jatim.

C.    Hasil yang Diharapkan dari Studi Lapangan
Dalam kegiatan studi lapangan mengenai pengenmbangan SDM ini diharapkan penulis dapat memahami tentang penempatan SDM pada suatu organisasi sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

D.    Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari studi lapangan adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui tentang sejarah LPKP Jatim
2.      Mengetahui struktur organisasi LPKP Jatim.
3.      Mengetahui tentang devisi dan kualifikasi pengalaman SDM LPKP Jatim.

BAB II
DESKRIPSI SASARAN

A.    Profil LPKP Jatim

Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan Jawa Timur disingkat LPKP Jawa Timur beralamat di Wisma LPKP Jatim Lantai 1 Perumahan Karanglo Indah Blok I-4 Malang. Berdiri pada tahun 1988, dinotariskan pada tahun 1989 dengan nomor : 133/YYS/1989 LPKP Jatim mempunyai visi sebagai berikut:

Ikut serta mewujudkan masyarakat yang terbebas dari kemiskinan, kebodohan, ketertindasan, diskriminasi dan ketidakadilan gender serta beberbagai ketidakadilan lain dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Misi Perkumpulan LPKP Jatim adalah.
1.      Ikut serta mewujudkan pemberdayaan rakyat miskin, lemah dan  marginal yang berperspektif HAM (hak anak), gender dan lingkungan.
2.      Mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti kemiskinan, kebodohan, diskriminasi, ketertindasan dan ketidakadilan yang lain.
3.      Memerankan diri sebagai pendamping pengembangan sumberdaya manusia dalam peningkatan ekonomi rakyat, pengorganisasian masyarakat dengan bertumpu pada kearifan tradisional.
4.      Menunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, keadilan,keterbukaan, kesetaraan, loyalitas, demokratis dan mengembangkan sikap rasional,kreatif,kerja keras dan tanggungjawab.

BAB III
TEMUAN HASIL STUDI LAPANGAN

A.    Sejarah berdiri

LPKP Jawa Timur adalah lembaga kader yang lahir dari kelompok studi “Kembang Rakyat” yang anggotanya mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP MALANG. Kelompok Studi ini berkiprah terbatas dalam membahas dan mendiskusikan tugas-tugas perkuliahan yang berkaitan dengan situasi kemasyarakatan.

Pada tahun 1988, anggota inti dari Kelompok Studi tersebut bersepakat untuk memformalkan organisasi menjadi organisasi sosial (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM) yang memiliki akses yang luas dalam ikut serta memikirkan permasalah masyarakat. Organisasi tersebut dinamakan Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan Jawa Timur yang disingkat LPKP Jawa Timur.

Pada tahun 1989 LPKP secara resmi disyahkan oleh Notaris Komalasari S.H, dengan nomor : YYS/133/1989. Kemudian pada Rapat Tahunan LPKP Jatim tanggal 18-19 Februari 2011, sebagian besar pengurus bersama staf tetap LPKP Jatim mendirikan Perkumpulan LPKP Jawa Timur, yang disahkan melalui Akta Notaris Abdurrahman Shodiq, SH,M.Kn No 1 Th 2011 tertanggal 12 September 2011.

Perkumpulan LPKP Jawa Timur adalah Organisasi yang keanggotaannya sebagian pendiri LPKP Jatim dan para staf LPKP yang memiliki komitmen untuk terus berjuang memberdayakan masyarakat melalui organisasi yang mandiri, demokratis, transparan dan akuntabel.

B.     Struktur LPKP Jatim

Kekuasaan tertinggi dalam Perkumpulan LPKP Jatim adalah Rapat Umum Anggota, dalam rapat tersebut memilih Badan Pengawas dan Badan Pengurus. Badan Pengawas terdiri dari 3 orang, sedangkan Badan Pengurus mulai dari Direktur, Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan dan Para Kepala Bidang / Devisi.

Untuk mendukung pelaksanaan operasional kelembagaan, ditetapkan struktur kelembagaan perkumpulan dan personalia dengan penjelasan sebagai berikut :
Struktur Kelembagaan Perkumpulan
Personalia Perkumpulan LPKP Jatim
Sedangkan Personalia Perkumpulan LPKP Jatim yang disepakati dalam Rapat tanggal 22 s.d 24 Februari 2013 adalah sebagai berikut:
Pengawas : Prof Dr. Bambang Yudi Cahyono, Drs Suripan M.Pd,
Drs. Solechan, M.AP
Direktur : Anwar Sholihin
Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan : Wiwit Indah Suryaningati,
Anggota : Isoe Pamungkas dan Yuda
Kepala Bidang / Devisi Lingkungan Lestari : Budi Susilo
Kepala Bidang / Devisi Perlindungan Perempuan dan Anak : Suti’ah
Kepala Bidang/Devisi Pemberdayaan Masyarakat Sipil: Abd Syukur
Pimpinan Program / Koordinator Program jika hanya menangani 1 program akan langsung di jabat oleh Kepala Devisi, sedangkan jika beberapa program akan direkrut profesional yang sesuai dari luar perkumpulan, termasuk para Fasilitator dan Pendamping.

C.    Devisi dalam LPKP Jatim

Menurut data yang ada, bidang kerja LPKP yang diwadahi dalam beberapa devisi sebagai berikut:

1.      Divisi Pengembangan Lingkungan Lestari

Beberapa pengembangan program yang telah dijalankan dan dikembangkan diantaranya adalah menangani bidang pertanian lahan kering (Konservasi Lahan dan Penghijauan), pertanian berkelanjutan melalui pengembangan pupuk organik, bibit lokal dan pengurangan input luar dengan mendorong tumbuh kembangnya usaha peternakan dan pengolahan bokasih sebagai bagian dari input pertanian serta pengembangan infrastruktur perkotaan termasuk sanitasi dan air bersih, pengembangan biogas rumah tangga dan pemanfaatan limbahnya untuk pengembangan kampung organik, yang bertumpu pada pengembangan partisipasi masyarakat.

2.      Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Bidang HAM terutama Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan mencakup: Pemberian beasiswa bagi anak-anak tidak mampu, Pencegahan dan Penanganan Pekerja Anak dan BPTA, Pencegahan, Rehabilitasi dan Reintegrasi Korban Trafiking anak untuk ekploitasi seksual dan PRT Anak, Fasilitasi Kabupaten/Kota Layak Anak, memfasilitasi Pengembangan Sekolah Ramah Anak untuk mencegah anak-anak DO dan memasuki dunia kerja sejak dini.
Untuk pemberdayaan perempuan juga ditekankan pada peningkatan pendidikan bagi keluarga miskin perkotaan, pemberdayaan masyarakat sipil yang bertumpu pada strategi penguatan kelembagaan dan institusi local untuk pencegahan trafiking dan buruh migrant, Pencegahan dan Rehabilitasi Korban KDRT dan juga pemberdayaan Pekerja Sek komersial melalui pemberian ketrampilan usaha dan bantuan modal usaha.

3.      Divisi Pengembangan Demokrasi dan Penguatan Masyarakat Sipil

Pengembangan Program yang berkaitan dengan pengembangan demokratisasi dan penguatan hak-hak masyarakat sipil yang saat ini dikembangkan LPKP adalah terkait dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan penganggaran, pendidikan politik, serta berbagai program yang terkait dengan pemenuhan hak-hak sipil. Memfasilitasi Sekolah agar mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk mendorong partisipasi, transparansi dan akuntabilitas sekolah sebagai lembaga peyanan publik. Memperkuat masyarakat pengguna layanan publik melalui penguatan Multi Stakeholders Forum, agar dapat berperan sebagai Lembaga Pemerhati Pelayanan Publik, sehingga para penyedia layanan dapat memberiu pelayanan secara optimal.

Bentuk-bentuk penguatan jaringan lain yang telah dirintis oleh LPKP jawa Timur adalah: Pembentukan dan Penguatan Organisasi Petani dan Jaringan Lokal, Pembentukan dan Penguatan Jaringan Penghapusan Pekerja Anak (JARAK), Memfasilitasi Pembentukan Gugus Tugas Kabupaten/Kota Layak Anak, Fasilitasi Penyusuna Perdes dan Perda Perlindungan Anak dll.

D.    Staf Pendukung

Sampai saat ini LPKP didukung oleh 20 orang staff (12 orang staf tetap dan 8 staf kontrak), dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut:
1 Sarjana Pendidikan Luar Sekolah
2 Sarjana Ekonomi
3 Sarjana Pertanian
4 Sarjana Peternakan
5 Sarjana Kesejahteraan Sosial
6 Sarjana Teknik Sipil dan Perencanaan
8        Sarjana Hukum
9. Sarjana Sastra Inggris

Sedangkan Kualifikasi pengalamannya antara lain :
1        Ahli dibidang perencanaan dan monev partisipatif
2        Ahli dibidang gender dan pemberdayaan perempuan
3        Ahli dibidang perlindungan anak dan pekerja anak
4 Ahli dibidang Pengorganisasian masyarakat
5 Ahli dibidang pengembangan ekonomi kerakyatan
6 Ahli dibidang pengembangan sanitasi lingkungan
7 Ahli dibidang pengembangan pertanian berkelanjutan
8 Ahli dibidang Peternakan
9 Ahli dibidang advokasi kebijakan publik
10 Ahli dibidang capacity building CBO

E.     Program-Program LPKP Jatim tahun 2016

Tahun 2016 ini ada 4 program yang sudah berjalan dalam LPKP Jatim yaitu (1) Pemanfaatan Kotoran Ternak untuk Biogas dan Kompos Organik yaitu teknologi yang menghasilkan bahan bakar bersih untuk memasak tapi juga menghasilkan gas sebagai sumber listrik, mengurangi asap dapur – berarti juga mengurangi masalah kesehatan, khususnya bagi kaum wanita – menghasilkan limbah alami yang bermanfaat bagi pertanian. (2) Program peduli gerakan Inklusi (3) Pekerja layak bagi pembantu rumah tangga (PRT). (4) Pemberdayaan Masyarakat dan Peternakan. Yaitu dengan Penanganan sektor tembakau di wilayah jawa timur. Untuk sumber dana LPKP Jatim memperoleh dari dinas sosial, PBB, ILO (jaringan LSM), pemerintah Australia, dan yang terakhir dari Kemenkeu sekaligus juga sebagai pengontrol. Sedangkan mitra kerja LPKP Jatim adalah HIVOS, KUD, PT Antara Tuban, Nestle, Pertamina, CV Estu Mandiri.

F.     Open Recruitment, Penempatan dan Pengembangan Karier Tenaga Kerja LPKP Jawa Timur

Dalam penerimaan tenaga kerja baru pada LPKP Jawa Timur Sebelum mengisi lowongan kerja, lembaga terlebih dahulu mencari orang-orang yang tidak hanya memenuhi syarat untuk posisi tersebut, namun juga menginginkan pekerjaan. LPKP Jatim memerlukan sejumlah tenaga kerja dalam usaha mewujudkan eksistensinya untuk pencapaian tujuan. Tenaga kerja tersebut berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang menjadi tugas pokok organisasi.
Setelah diadakan perencanaan SDM, dan analisis serta klasifikasi pekerjaan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan rekrutman. Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik pelamar untuk dipekerjakan oleh LPKP Jatim. Oleh karena itulah rekrutmen sebagai salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan atau jabatan sebagai hasil analisis pekerjaan atau jabatan yang memberikan gambaran tentang tugas-tugas pokok yang harus dikerjakan. Sasaran dari perekrutan adalah untuk menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis pekerjaan (job analysis) adalah dasar dari perekrutan.
Adapun teknik rekrutmen dalam LPKP Jatim yaitu dengan menyebar luaskan informasi lowongan pekerjaan melalui sosial media dengan waktu yang ditentukan. Untuk bulan ini akan diadakan perekrutan kerja untuk program penanganan sektor tembakau yang ada di Jawa Timur. Kamudian untuk klasifikasi pelamar secara garis besar adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja atau sudah pernah bekerja dalam program LPKP sebelumnya dan lulusan S1 di bidang keilmuannya/ahli dibidangnya seperti sarjana pertanian, sarjana pendidikan luar sekolah dan lain-lain. Setelah selesai proses penerimaan para pekerja maka LPKP Jatim mengorientasi para karyawannya selama 1-3 bulan.

Penempatan kerja dalam LPKP Jatim adalah sesuai dengan domisili tenaga kerja berada ataupun sesuai dengan pihak LPKP Jatim yang memilihkan langsung penempatan kerja pada karyawannya dimana. Sedangkan pengembangan karier dalam LPKP Jawa Timur dinilai berdasarkan kinerja dan evaluasi program yang telah dilaksakan. Karena sistemnya adalah kontrak jadi pegawai yang kerjanya bagus akan dipanggil lagi untuk kerja dengan LPKP Jawa Timur dengan program yang sama/berbeda di tahun berikutnya.


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan Hasil Studi Lapangan

LPKP Jawa Timur adalah lembaga kader yang lahir dari kelompok studi mahasiswa “Kembang Rakyat”. Kelompok Studi tersebut awalnya berkiprah terbatas dalam membahas dan mendiskusikan tugas-tugas perkuliahan yang berkaitan dengan situasi kemasyarakatan. Pada tahun 1988, tepatnya tanggal 17 Januari 1988, anggota inti dari Kelompok Studi tersebut bersepakat untuk memformalkan organisasi menjadi organisasi sosial (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM) untuk ikut serta memikirkan permasalah masyarakat, termasuk permasalahan pendidikan anak sebagai calon-calon generasi penerus bangsa. Organisasi sosial tersebut dinamakan Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan Jawa Timur yang disingkat LPKP Jawa Timur.
Visi LPKP Jatim adalah Terwujudnya lembaga yang mandiri, dalam rangka membangun masyarakat yang terbebas dari kemiskinan, kebodohan, kete tindasan, dan bentuk-bentuk ketidakadilan lainnya dengan berperspektif gender, ham dan kelestarian lingkungan. prinsip LPKP Jatim adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, keadilan, demokratis, transparansi, dan akuntabilitas serta mengembangkan kreativitas, sikap rasional, empati, jujur, kerja keras, dan tanggungjawab.

B.     Rekomendasi yang Diberikan
Sampai saat ini, peran pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat masih terbatas dan belum mampu sepenuhnya dalam penanggulangan kemiskinan. Disinilah perlunya peran dan keterlibatan LSM dalam melaksanakan program dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, diperlukan pula reposisi LSM di tengah masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat dalam bentuk :
1.      LSM perlu memfasislitasi tumbuh kembangnya kelembagaan rakyat yang kuat, yang bersifat sektoral, seperti pada organisasi buruh, petani, masyarakat adat, dan lain-lain.
2.      LSM perlu tampil ke publik luas, dalam arti semakin “go public” ke masyarakat, sehingga posisi dan perannya mampu lebih dirasakan oleh masyarakat. Ini bisa dilakukan melalui penyebaran brosur, pertemuan dengan masyarakat,kerja sama dengan media cetak-elektronik seluas-luasnya.
3.      LSM perlu semakin aktif dalam membangun hubungan dengan berbagai elemen masyarakat sipil lainnya. Seperti media massa, mahasiswa, serikat buruh, petani, partai politik dengan tetap mengedepankan nilai dan sikap non-partisan.
4.      Perlunya penguatan LSM sebagai sebuah entitas dan komunitas yang spesifik di dalam masyarakat sipil, dan penguatan institusionalisasi LSM dalam hal eksistensi, sumber daya manusia, sarana, dana, dan manajemen. LSM juga perlu lebih membuka diri untuk menjadi organisasi yang lebih berakar di masyarakat.
5.      LSM juga dituntut untuk senantiasa membenahi kondisi internal dalam tubuh. Organisasinya, mengingat ini seringkali tidak diperlihatkan dalam forum evaluasi oleh LSM yang bersangkutan.
Share:

No comments:

Postingan Populer

Labels

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...