Pendidian Nasional membina dan memgembangan subsistem pendidian
sekolah dan pendidikan luar sekolah. Pendidikan sekolah, menurut Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang
dan berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah, menurut (SEAMEO,1971) adalah
setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang didalamnya terdapat komunikasi
yang teraturdan terarah, diselenggarakan diluar sekolah, sehingga seseorang
atau kelompok memperoleh informasi mengenai pengetahuan, latihan dam bimbingan
sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan
bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta secara efisien dan efektif
dalam lingkungan keluarganya, pekerjaannya, masyarakat, dan bahkan
negaranya.Sesuai dengan Tri-Pusat Pendidikan, program pendidikan formal
berpusat pada lingkungan sekolah yaitu sejak taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi. Program pendidikan nonformal berpusat pada lingkungan
masyarakat dan lembaga. Program pendidikan informal pusat kegiatannya dalam
lingkungan keluarga. Keterkaitan antara ketiga lingkungan pendidikan ini dibina
dan dikembangkan diatas prinsip Tri-Konisi pendidikan yaitu konsisten, kontinyuitas,
dan konvergensi. Prinsip konsisten memberi arah bahwa kegiatan pendidikan di
tiga lingkungan itu berjalan serasi dan saling menunjang. Prinsip kontinyuitas
memiliki makna bahwa pemdidikan di ketiga lingkungan itu berhubungan erat
secara terus menerus. Prinsip konvergensi menekankan bahwa tujuan pendidikan di
tiga lingkungan itu mengarah pada pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.Laporan
MSU(1979) menggolongkan situasi pendidikan itu kedalam empat kategori. Pertama,
situasi pendidikan secara kebetulan (incidental situation). Proses belajarnya
dalam situasi ini tanpa disadari oleh peserta didik. Kedua, situasi pendidikan
informatif (informative situation). Bagai Dalm situasi ini, proses belajar atau
mengajar terjadi sebagai usaha yang disadari dan disengaja oleh salah satu
pihak, pendidik atau peserta didik, dan bukan karena kesengajaan dari kedua
pihak. Ketiga, situasi pendidika luar sekolah yang disengaja (deliberatively
out-of school situation). Situasi ini mencangkup semua kegiatan
belajar-membelajarkan di luar lingkungan sekolah, yang ditandai oleh adanya
kesengajaan dari pihak pendidik dan pihak peserta didik. Keempat, situasi
pendidikan yang mapan di sekolah (established situation). Kegiatan
mengajar-belajar, sebagaiman dilakukan di sekolah-sekolah yang mapa dewasa ini,
berlangsung dengan kesengajaan dari kedua pihak yang berinteraksi yaitu guru
dan murid.
Cangkupan
pendidikan luar sekolah terdiri dari berbagai pendidikan lainnya, diantaranya:
1.
Pendidikn Massa
Pedidikan Massa
adalah kesempatan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat luas dengan
tujuan membantu masyarakat agar warganya memiliki kecakapan membaca, menulis,
berhitung dan pengetahuan umum yang diperlukan dalam upaya meningkatkan taraf
hidup dan kehidupannya sebagai warga masyarakat dan sebagai warga negara.
2.
Pendiddikn
Orang dewasa
Pendidikan
orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi di luar
sekolah dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metode, baik bersifat
resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang
diperoleh dari sekolah, akademi, universitas, atau magang.Pendidikan orng
dewasa memiliki berbagai jenis pendidikan seperti:
1)
Pendidikan
Lanjutan
Meliputi
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan yang terus berkembang dalam kegiatan
seseorang, latihan kepemimpinan, dan peningkatan kemampuan manajerial untuk
mengelola personil, keuamgan, fasilitas, dan sumber daya manusia.
2)
Pendidikan
Perbaikan
Adalah
kesempatan belajar yang disajikan bagi orng-orang dewasa yang mulai memasuki
usia tua dengan tujuan agar mereka dapat mengisi kekurangan pendidikannya yang
tidak sempat diperoleh pada usia muda.
3)
Pendidikan
Populer
Adalah
kesempatan belajar yang disediakan bagi orang dewasa dan orng tua dengan tujuan
agar mereka dapat mengenal perubahan dan variasi dalam kehidupan sehari-hari
seperti rekreasi, pergaulan dengan orang lain, dan kegiatan pendidikan lainnya
yang berkaitan dengan kepuasan hidup.
4)
Pendidikan
Kader
Adalah kegiatan
pendidikan yang diselenggarakan pada umumnya oleh lembaga, organisasi atau
perkumpulan yang giat di bidang politik, ekonomi, kepemudaan, kesehatan, dan
lain sebagainya.
5)
Pendidikan
Kehidupan Keluarga
Kegiatannya
berkaitan secara khusus dengan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan kegiatan
kehidupan keluarga. Tujuannya adalah memperluas dan memperkaya pengalaman
anggota-anggota keluarga untuk berpartisipasi dengan terampil dalam kehidupan
keluarga sebagai satu kesatuan kelompok.
KESIMPULAN:
Pendidikan luar sekolah meliputi setiap kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan di luar sistem sekolah untuk memberikan kesempatan kepada
peserta diik dalam arti luas yang memberikan kesempatan kepada orang dewasa dan
pemuda untuk belajar dengan bekerja. Kehadiran dan perkembangan pendidikan luar
sekolah, selain didasari oleh hasil studi kependidikan pada tahun tujuh puluhan
dan tuntutan pembangunan yang terus meningkat, ditopang pula oleh sejarah,
agama, dan tradisi falsafah, ilmu pengetahuan, teori-teori yang relevan, dan
pengalaman para praktisi, pakar pendidikan, dan para perencana pendidikan untuk
pembangunan
No comments:
Post a Comment