Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

FILSAFAT RADIKALIS DALAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH





BAB 1
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dari mulai lahir (sejak dari buaian), manusia senantiasa belajar dengan yang terjadi di sekitarnya. Hingga manusia lanjut usia bahkan meninggal dunia, ia tetap melakukan prakondisi-prakondisi dalam melihat persoalan yang dihadapi, dan inilah proses pembelajaran.
Pendidikan merupakan suatu pemikiran yang praktis dan mebutuhkan teori dalam menciptakan sistem pendidikan  yang ideal. Oleh sebab itu, pendidikan harus berangkat dari filsafat yang khusus dan condong membahas tentang pendidikan. Apalagi jika ada beberapa  pertanyaan radikal tentang pendidikan yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial dan alam.
Oleh karena itu, makalah ini membahas filsafat radikalis dalam pendidikan luar sekolah. Semoga pembahasan ini bermanfaat dan memperluas pengetahuan kita serta kita dapat mengaplikasikan wawasan tersebut dalam menjalankan proses pendidikan di Univeritas Negeri Malang ini.   


B.                 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian filsafat pendidikan dan radikalisme bagi pendidikan orang dewasa?
2.      Bagaimana sejarah filsafat radikalisme pendidikan orang dewasa?
3.      Bagaimana hakikat pendidikan pembebasan menurut Paulo freire?
4.      Apa saja teori-teori penyadaran yang di kemukakan oleh Paulo freire?
5.      Bagaimana filsafat radikalisme menurut pandangan Marxis?


C.                Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian filsafat pendidikan dan radikalisme bagi pendidikan orang dewasa.
2.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah filsafat radikalisme pendidikan orang dewasa.
3.      Untuk mengetahui bagaimana hakikat pendidikan pembebasan menurut Paulo freire
4.      Untuk mengetahui apa saja teori-teori penyadaran yang di kemukakan oleh Paulo freire.
5.      Untuk mengetahui bagaimana filsafat radikalisme menurut pandangan Marxis.

D.                Manfaat
1.      Dapat menambah wawasan tentang filsafat radikalis dalam pendidikan orang dewasa dan penerapannya dalam proses pendidikan.
2.        Sebagai sumber pembelajaran bagi seluruh kalangan yang membutuhkan makalah ini.
3.      Sebagai bahan pegangan dalam persentasi.

 
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian

1.   Filsafat, Radikalisme, Dan Filsafat Radikalisme
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep medasar.
Filsafat merupakan studi tentang penggunaan kekuatan pemikiran, sebagai puncak akhir sebab-sebab di alam nyata.
Radikalisme artinya pengekangan kepada seseorang. Jadi, filsafat radikalisme artinya sebuah cabang filsafat dimana filosofisnya mengekang kepada peserta didik untuk selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan.
2.   Filsafat Radikalisme Orang Dewasa
Filsafat pendidikan adalah suatu bentuk dari filsafat umum mengenai kehidupan, yang terfokus pada analisis, dan penjelasan terhadap problema-problema pendidikan. Juga memiliki upaya untuk mengembangkan berbagai masalah filsafat yang berhubungan dengan pendidikan dan sekolah.
Sedangkan Filsafat pendidikan orang dewasa adalah cabang filsafat pendidikan yang mempelajari dasar-dasar filosofis dan hakikat tujuan pendidikan orang dewasa. Tema-tema utama pendidikan orang dewasa menurut pandangan humanistik adalah pendidikan yang berpusat pada subjek didik, proses belajar aktif dan mandiri, serta fungsi guru sebagai fasilitator.


 B.           Sejarah filsafat radikalisme pendidikan orang dewasa

               Radikalisme dalam artian bahasa berarti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
Dalam pendidikan, berarti filsafat radikalisme adalah sebuah cabang filsafat dimana filosofisnya mengekang kepada peserta didik untuk selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan. Seperti kurikulum yang ditetapkan, waktu dan tempat pembelajaran, mengenakan seragam yang ditetapkan, dll.
            Munculnya filsafat radikalisme dikarenakan karena adanya gagasan untuk membangun suatu ‘pedagogi kaum tertindas’ atau ‘pedagogi harapan’. Elemen pentingnya adalah keprihatinan dengan penyadaran. Mengembangkan kesadaran, tetapi kesadaran yang dipahami memiliki kekuatan untuk mengubah realitas.
            Selama ini, terdapat penekanan kepada peserta didik yang menjadikannya sebagai objek pembelajaran, dan guru sebagai subjek. Siswa dianggap seperti cawan/mangkok yg harus menampung sejumlah rumusan/dalil pengetahuan dari guru. Siswa juga harus patuh pada guru dan tugasnya hanya menghafal seluruh cerita dari sang guru tanpa perlu memahaminya. Maka dari itu, muncullah filsafat radikalisme untuk memberikan kesadaran bahwa pendidikan itu harus bebas.

C.           Hakikat  pendidikan pembebasan menurut Paulo Freire
         Menurut pandangan Paulo Freire, pendidikan dapat dirancang untuk percaya pada kemampuan diri (self affirmation) yang akhirnya menghasilkan kemerdekaan diri. 
Tiga Prinsip  Gagasan Conscientization  Paulo Freire :
1.Tak seorang pun yang dapat mengajar siapapun juga.
2.Tak seorang pun yang belajar sendiri.
3.Orang-orang harus belajar bersama-sama, bertindak di dalam dan pada dunia mereka.
 Menurut Paulo Freire, pendidikan adalah sebuah jalan menuju pembebasan permanen, melalui dua tahap, yakni:
1.      Dengan pendidikan orang menjadi sadar dari penindasan yang mereka alami, dan ia mulai mengubah keadaan. Kemudian atas dasar itu dibagun suatu proses permanen aksi pembebasan budaya.
2.      Pendidikan bukan hanya mengajar dan mendekontektualisasikan instrumen keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga mendorong peserta didik supaya ikut berpartisipasi dalam proses politik melalui pengetahuan membaca dan menulis sesuai dengan keinginan dan cita-citanya.

D.    Teori Penyadaran Paulo Freire
1.      Kesadaran Magis
      Suatu kesadaran masyarakat yang tidak mampu melihat kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Misalnya masyarakat miskin yang tidak mampu melihat kaitan antara kemiskinan mereka dengan sistem politik dan kebudayaan. Kesadaran magis lebih melihat faktor di luar manusia (natural maupun supranatural) sebagai penyebab dan ketidakberdayaan.

2.      Kesadaran naif
      Keadaan yang dikatagorikan dalam kesadaran ini adalah lebih melihat aspek manusia menjadi akar penyebab masalah masyarakat. Dalam konteks ini, tidak mempermasalahkan sistem dan struktur karena sistem dan struktur sudah dianggap benar.
      Pada tingkatan ini sudah ada kemampuan untuk mempertanyakan dan mengendalikan realitas tetapi masih ditandai dengan sikap primitif dan naif, seperti : mengidentifikasikan diri dengan elit, kembali ke masa lampau, sikap emosi kuat, banyak berpolemik dan berdebat tapi bukan berdialog.


3.       Kesadaran kritis
      Kesadaran ini lebih melihat aspek sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Pendekatan struktural menghindari blaming the victims dan lebih menganalisis. Untuk secara kritis menyadari struktur dan sistem sosial, politik, ekonomi budaya dan akibatnya pada keadaan masyarakat. Percaya diri dalam berdiskusi, mampu menerima dan menolak pembicaraan yang bersifat dialog,  
      Dan pada tingkat ini, orang mampu merefleksi dan melihat hubungan antara sebab akibat. Bagi freire pendidikan yg membebaskan adalah pendidikan yang menumbuhkan kesadaran kritis walaupun sulit dicapai tapi melalui pembelajaran merupakan proses menuju kesadaran diatasnya.



B.     Filsafat Radikalis menurut Pandangan Marxis
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar.  Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.
Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme.Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Inilah dasar dari marxisme.
 (Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas bagian dari seri tentang Marxisme)

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
            Filsafat radikalisme artinya sebuah cabang filsafat dimana filosofisnya mengekang kepada peserta didik untuk selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

1.            Jalaludin dan Abdullah. 2011. Filsafat Pendidikan : manusia, filsafat, dan pendidikan. Depok: RajaGrafindo Persada. (Halaman 15-16)
2.            Smith A, William. 2008. Conscientizacacao : tujuan pendidikan Paulo Freire. Yogyakarta: Pustaka Belajar. (Halaman xvii)
3.            Sumber lembaran dari pak zulkarnaen Nasution tentang filsafat radikalisme.
Share:

No comments:

Postingan Populer

Labels

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...