Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir
bagaimana menjalani kehidupan dunia ini. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas
No.20 Tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif menggemban potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jadi pendidikan sangat
penting bagi kehidupan manusia, karena salah satu tujuan pendidikan adalah
untuk memanusiakan manusia. Dan pendidikan itu berlansung sepanjang hayat,
selama manusia itu hidup proses pendidikan akan tetap dibutuhkan. Pendidikan
itu bisa berlangsung dimana saja, kapan saja dan siapa saja dengan kondisinya
memungkinkan untuk belajar. Dan tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup
individu, tidak ditentukan oleh orang lain. Dan pendidikan bisa berlangsung di
sekolah, masyarakat dan keluarga.
2.
Pendidikan
nonformal merupakan bagian dari subsistem pendidikan, jelaskan pernyataan tersebut!
Pendidikan
luar sekolah adalah pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar
sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang
luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut UU No.4 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa satuan pendidikan luar
sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan satuan pendidikan yang
sejenis. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 tentang
pembinaan kursus dan lembaga pelatihan kerja menimbang:
a) Bahwa
kursus dan pelatihan kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting
untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia
b) Bahwa
keberadaan kursus dan lembaga pelatihan kerja yang telah membuktikan
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan pelatihan
perlu terus dibina dan dikembangkan sesuai denagn tuntutan pembangunan.
c) Bahwa
untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di bidang
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, perlu menetapkan ruang lingkup
pembidangan tugas pembinaan kursus oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
dan lembaga pelatihan kerja oleh Departemen Tenaga Kerja.
Pendidikan luar sekolah mempunyai
kedudukan yang sama dengan pendidikan sekolah dalam rangka menjalankan
fungsinya yaitu ikut serta dalam membangun masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan luar sekolah memiliki fungsi dalam kaitan dengan kegiatan pendidikan
sekolah, kaitan dengan dunia kerja dan kehidupan. Dalam kaitan dengan
pendidikan sekolah, fungsi PLS adalah sebagai substitusi, komplemen, dan
suplemen. Kaitannya dengan dunia kerja, PLS mempunyai fungsi sebagai kegiatan
yang menjembatani seseorang masuk dunia kerja. Sedangkan kaitan dengan
kehidupan, PLS berfungsi sebagai
mengembangkan kehidupan seseorang. Pendidikan luar sekolah dianggap penting
karena berperan dalam pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber dari pengalaman hidup dan lingkungan di sekitarnya.
3.
Eksistensi
pendidikan non formal berbeda dengan pendidikan formal. Dalam hal apa yang
membedakan antara pendidikan nonformal dengan pendidikan formal?
Secara
umum, karakteristik pendidikan luar sekolah adalah tidak adanya kebakuan sistem
sebagaimana pendidikan persekolahan. Kemudian karakteristik yang lain meliputi:
a) Pendidikan
luar sekolah diakui, artinya disini PLS memiliki sistem hukum yang diakui oleh
Negara.
b) Pendidiakn
luar sekolah Subtitute dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar
sekolah dapat menggantikan pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal
masyarakat tidak dapat mengikuti pandidikan di jalur persekolahan (formal).
Contohnya: Kejar Paket A, B dan C.
c) Pendidikan
luar sekolah sebagai Supplement pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan
luar sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, yang kurang
didapatkan dari pendidikan sekolah. Contohnya: private, les, training.
d) Pendidikan
luar sekolah sebagai Comlement dari penddidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan
luar sekolah dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang
kurang atau tidak dapat diperoleh didalam pendidikan sekolah. Contohnya:
Kursus, try out, pelatihan dll.
Kita
menyadari bahwa SDM kita masih rendah, dan tentunya kita masih punya satu sikap
yakni optimis untuk dapat mengangkat SDM tersebut. Salah satu pilar yang tidak
mungkin terabaikan adalah melalui pendidikan non formal atau lebih dikenal
dengan pendidikan luar sekolah (PLS). Kemudian karakteristik pendidikan luar sekolah
dilihat dari aspek tujuan, waktu penyelenggaraan, program, proses belajar dan
pembelajaran dan pengendalian program.
a) Segi
tujuan : pendidikan luar sekolah
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan belajar tertentu yang fungsional bagi
kehidupan kini dan masa depan, langsung menerapkan hasil belajar dalam
kehidupan di lingkungan pekerjaan atau masyarakat, memberikan ganjaran berupa
keterampilan, barang atau jasa yang diproduksi, dan pendapatan.
b) Segi
waktu penyelenggaraan : waktu penyelenggaraan pendidikan luar sekolah relatif
singkat dan bergantung pada kebutuhan belajar peserta didik serta menggunakan
waktu tidak penuh dan tidak terus-menerus.
c) Segi
program : kurikulum berpusat pada kepentingan peserta didik, menekankan pada
kebutuhan masa sekarang dan masa depan terutama untuk memenuhi kebutuhan bagi
peserta didik dan lingkungannya, mengutamakan aplikasi dengan penekanan
kurikulum yang lebih mengarah kepada keterampilan yang benilai guna bagi
kehidupan peserta didik dan lingkungannya, persyaratan masuk ditetapkan bersama
peserta didik, program diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan mengembangkan
potensi peserta didik.
d) Segi
proses belajar dan pembelajaran : dipusatkan di lingkungan masyarakat dan
lembaga, berkaitan dengan kehidupan peserta didik dan masyarakat, struktur
program pembelajaran lebih fleksibel dan beraneka ragam jenis dan urutannya,
berpusat pada peserta didik dengan menggunakan sumber belajar dari berbagai
keahlian, penghematan sumber-sumber dengan memanfaatkan tenaga dan sarana yang
tersedia di masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4.
Ada
beberapa pilar pembelajaran yang mendasari seseorang menjadi eksis dalam
aktivitas sehari-hari. Sebutkan dan jelaskan pilar pembelajaran yang dimaksud!
a) Learning
To Know (belajar mengetahui)
Pendidikan pada
hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui informasi yang
dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Belajar untuk mengetahui (learning to
know) dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga
sekaligus mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya.
b) Learning
To Be (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga
merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu ( learning to do). Proses
belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi,
serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan,
perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus. Pendidikan
membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk
terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang
bermakna bagi kehidupan.
c) Learning
To Belive and Convince The Almighty God (belajar untuk mempercayai dan meyakini
Tuhan Yang Maha Esa)
Mempercayai dan
meyakini Tuhan Yang Maha Esa tidak terdapat dalam 4 pilar Unesco. Inilah pilar
yang hilang, namun tidak demikian dengan Indonesia. Indonesia merupakan Negara
ketuhanan yang menjunjung tinggi nilai keagamaan oleh karena itu pilar ini
dimasukkan kedalam pilar belajar di Indonesia. Adapun proses implementasinya
pilar ini sudah terdapat dengan adanya mata pelajaran agama dan PKn. Yang
mengajarkan budi pekerti dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dan
sekarang dalam tujuan pembelajaranpun telah dimasukan unsur spiritual dalam K1.
d) Learning
To Do ( belajar untuk melakukan/bekarya)
Pilar belajar
selanjutnya adalah belajar untuk melakukan atau bekarya hal ini tidak terlepas
dari ilmu pengetahuan. Belajar melakukan atau bekarya pada hakikatnya
baerkaitan dengan vokasional. Sehingga belajar berkarya merupakan upaya untuk
senantiasa melakukan dan berlatih keterampilan untuk keprovisionalan dalam
bekerja. Sehingga dapat memenuhi tuntutan kerja yang ada dimasyarakat.
e) Learning
To Live Together (belajar hidup bersama)
f) Belajar
hidup bersama ini karena masyarakat memiliki latar belakang yang berbeda-beda,.
Apalagi dizaman globalisasi seperti sekarang ini masyarakat dengan berbagai
latar belakang suku, ras, agama, etnik, pendidikan dll. Akan tergabung dalam
suatu lingkungan dalam masyarakat, oleh karena itu saling membantu dan
menghargai satu dengan yang lainnya diperlukan agar tercipta bersama sangat
dibutuhkan.
g) Learning
How To Solve Problems (belajar untuk memecahkan masalah)
Belajar untuk
memecahkan masalah adalah suatu cara menyajikan pelajaran dengan mendorong
peserta didik untuk mencari dan memecahkan suatu masalah/persoalan dalam rangka
pencapain tujuan pengajaran.
h) Learning
How To Learn (belajar bagaiman cara untuk belajar)
Cara bealajar
yang mengarahkan dan mendorong peserta didik untuk mengembnagkan dan memperluas
materi secara mandiri melalui diskusi, observasi, studi literature dan studi
dokumentasi (metode inquiry). Cara belajar yang dpat menumbuhkan dan memupuk
motivasi internal peserta didik untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam.
5.
Sebut
dan jelaskan lima jenis program pendidikan nonformal/informal yang ada
dimasyarakat!
a) Kursus
Dalam PP No. 73
1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri
atas sekumpulan warga masyarakat yangmemberikan pengetahuan ketrampilan fdan
sikap mental tertentu bagi warga belajar.
b) Pelatihan
Pelatihan adalah
kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan,
pelatihan berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Artasasmita (1985), pelatihan
adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, teroorganisir dan
sistematis di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
pengetahuan dan keterampilan tertentu kepda kelompok tenaga kerja tertentu
dalam waktu yang relative singkat dengan mengutamakan praktek dari pada teori,
agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memahami dan
melaksanakan suatu pekerjaantertentu dengan cara yang efisien dan efektif.
c) Kelompok
Belajar
Kelompok belajar
yaitu salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat. Menurut Zaenudin
(1985), kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana
melalui bekerja dan belajar dalam kelompok belajar untuk mencapai suatu kondisi
yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang.
d) Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Menurut
Sihombing (2001), PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh, dan
untuk masyarakat dalam rangka usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat.
e) Majelis
Taklim
Majelis taklim
adalahh suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan dari
kebutuhan masyarakat (bottom up approach), dengan kegiatannya lebih
berorientasi pada keagamaan, khususnya Agama Islam. Melalui Majelis Taklim
dibahas berbagai aspek yang ditinjau dari sudut pandang Agama Islam.
No comments:
Post a Comment