Sahabat pena mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah

ASAS RELEVANSI DENGAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

A.   Permasalahan Pengembangan Masyarakat dan kaitannya dengan Pendidikan.



1.   Sejak tahun 60-an negara-negara sedang berkembang memandang masyarakat pedesaan sebagai masalah yang amat penting dalam pembangunan nasional pada negara masing-masing. Diantara penyebabnya datang dari dalam dan dari luar.

Dari dalam      : (a). Tekanan pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan luas lahan yang tersedia. (b). Keterampilan memproduksi dan memasarkan barang masih rendah. (c). Dorongan urbanisasi untuk mencari pekerjaan

Dari luar        : (a). Perubahan ekonomi, sosial dan teknologi dunia yang kurang memberi manfaat pedesaan menimbulkan kegoncangan ekonomi desa tradisional dan melemahkan integrasi sosial serta budaya. (b). Rangsangan dari media massa yang membuat masyarakat menjadi masyarakat konsumtif.

2.   Kegiatan pembangunan dalam seluruh aspek kehidupan yang belum merata. Kebutuhan untuk membangun ini didasarkan karena terdapat jurang perbedaan antara perkembangan pedesaan dan perkotaan. Di pedesaan perkembangan cenderung statis dan kadang terjebak oleh adat yang kurang mendukung laju pembangunan, sedangkan perkotaan adalah pusat peradaban.

3.   Dilihat dari segi demografis, bagian terbesar dari jumlah penduduk tinggal di pedesaan. Sekitar 70-80 persen penduduk dunia terutama di negara miskin dan berkembang. Sedangkan tenaga pendidik masih sangat kurang karena sebagian besar penduduknya masih berpendidikan rendah. 
 4.  Sistem dan program pendidikan sekolah belum menunjang tuntutan pembangunan masyarakat pedesaan. Faktor-faktornya antara lain adalah kelangkaan sumber-sumber, kurangnya relevansi dan kebijakan pembangunan yang berlaku. 

B.  Tingkat Sosial Ekonomi Pedesaan menjadi fokus utama Pengembangan Masyrakat


Pentingnya pembangunan masyarakat yang menitikberatkan sektor ekonomi ialah agar masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk melaui pertumbuhan ekonomi sekaligus dapat menurunkan tingkat kemiskinan penduduk

 
C.  Pengertian dan Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat , pengembangan sosial atau pembangunan masyarakat merupakan upaya terencana dan sistematis yang dilakukan oleh, untuk, dan dalam masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup penduduk dalam suatu aspek kehidupanya di dalam suatu kesatun wilayah yang mencakup daerah pedusunan, pedesaan, perkotaan, kecamatan, dan lain sebagainya yang mempunyai makna bahwa pengembangan masyarakat dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan alam, lingkugan sosial maupun lingkungan budaya. 
Tujuan pengembangan masyarakat antara lain :
a)      Terjadinya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
b)      Terjadinya pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan.
c)      Terjabarnya kebijaksanaan dan program pembangunan dimasing-masing pedesaan dengan menitikberatkan pada prakarsa masyarakat itu sendiri.
 Pengembangan masyarakat merupakan upaya wajar yang didasakan atas kebutuhan individu,masyarakat, dan pemerintah serta potensi-potensi yang tersedia atau dapat disediakan untuk mewujudkan kemajuan masyarakat. Pengertian pengembangan masyarakat dapat ditinjau dari segi sistem dan gerakan. Sebagai sistem , pengembangan masyarakat adalah bagian dari supra sistem pembangunan nasional. Pembangunan masyarakat mencakup komponen-komponen yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya meliputi :
a)      Masukan Lingkungan, terdiri atas SDM dan SDA yang terdpat di masyarakat tersebut, bantuan, dorongan bimbingan dari luar terutama yang berasal dari pemerintah pada tingkat yang lebih tinggi.
b)      Masukan Sarana, meliputi program, fasilitas, pengelolaan, dan biaya.
c)      Masukan mentah, adalah seluruh warga masyrakat di wilayah yang bersangkutan
d)     Proses, terdiri atas rangkaian kegiatan semua komponen yang aling berkaitan untuk mencapai tujuan
e)      Keluaran, merupakan tujuan sistem , adalah kualitas masyarakat yang lebih meningkat dalam semua aspek kehidupan dan terbinanya lingkungan yang strategis untuk pengembangan selanjutnya.
            Pengembangan masyarakat sebagai gerakan telah banyak Dijadikan sasaran studi para ahli dan lembaga-lembaga pengembangan masyarakat. Administator daerah jajahan inggris (1948) mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai suatu gerakan untuk menciptakan gerakan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat dengan partisipasi aktif, dan apabila mungkin, didasarkan atas inisiatif masyarakat, tetapi apabila inisiatif ini tidak mucul  maka dipergunakan teknik-teknik untuk menumbuhkannya. Batten (1971) menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat adalah suatu proses atau gerakan yang dilakukan oleh masyarakat yang dalam gerakan itu masyarakat mendiskusikan keinginan dan kebutuhan bersama kemudian merencanakan dan melaksanakan upaya bersama untuk mewujudkan keinginan dan untuk memenuhi kebutuhan berssosial bersama. United nation mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai suatu gerakan yang direncanakan- untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan partisipasi aktif dan kepercayaan sepenuh mungkin atas prakarsa masyarakat.
Keterlibatan warga masyarakat dalam gerakan pengembangan masyarakat meliputi lima tahapan, antara lain :
1.      Tahap pertama
masyarakat melakukan identifikasi kebutuhan dan keinginan yang mereka rasakan baik kebutuhan perorangn, masyarakat, lembaga dan pemerintah.
2.      Tahap Kedua
Mereka mendiskusikan tujuan yang ingin dicapai serta berbagai program atau kegiatan yang mungkin dilaksanakan dalam mencapai tujuan itu. Akhir kegiatan dari tahap ini ialah menentukan tujuan dan prioritas program atau kegiatan pengembangan masyarakat yang akan mereka lakukan
3.      Tahap Ketiga
Mereka mendiskusikan penyusunan rancangan program yang diprioritaskan itu. Komponen-komponen program seperti Sumber daya manusia, fasilitas, biaya, pengelolaan program, proses,  dan kemungkinan bantuan dari pihak luar dirundingkan dan ditetapkan melalui musyawarah , sehingga melalui musyawarah tersebut rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan upaya bersama dapat diwujudkan.
4.      Tahap Keempat ialah pelaksanaan program.
Dalam tahap ini pimpinan badan penyelenggara program senantiasa melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dan memotivasi  para pelaksana program pengembangan masyarakat.
5.      Tahap kelima adalah Penilaian.
Dalam tahap ini penyelenggara dan masyarakat mlakukan evaluasi terhadap proses, hasil, dan pengaruh program pengembangan masyarakat.
 
      Pengembangan masyarakat baik sebagai sistem maupun sebagai gerakan mempunyai tujuan ganda , Yaitu Untuk mewujudkan pembangunan nasional dan terwujudnya perubahan sikap dan perilaku warga masyarakat sebagai akibat gerakan bersama yang pada dasarnya merupakan proses edukasi dalam makna wajar dan luas . Berdasarkan dua tujuan tersebut dapat dikemukakan bahwa pengembangan masyarakat adalah proses dinamisasi , yang dimaksudkan bahwa pembangunan masyarakat adalah kegiatan edukatif untuk membangkitkan peran serta masyarakat. Yang kedua adalah proses demokratisasi yang menegaskan bahwa pengembangan masyarakat melimpahkan kepercayaan kepada masyarakat untuk memegang inisiatif dalam peencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang berkaitan dengan upaya  untuk meningkatkan tahap kehidupan mereka. Dan yang terakhir adalah proses  modernisasi yang berarti bahwa pengembangan masyarakat ialah upaya meningkatkan kualitas masyaraka dalam semua aspek kehidupan dengan mefokuskan pada peningkatan aspk sosial dan ekonomi. .  Program-program pengembanan masyarakat akan berhasil baik apabila dapat melihatkan semua potensi yang ada di masyarakat untuk mencapai kemajuan masyarakat itu sendiri.

D.  Prinsip-prinsip dan Unsur-unsur Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat diselenggarakan atas dasar prinsip- prinsip yaitu keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri dan kederisasi.

·         Prinsip keterpaduan berarti bahwa program atau kegiatan pengembangan masyarakat disusun oleh, bersama, dalam dan untuk masyarakat atas dasar kebutuhan dan berbagai sumber yang tersedia untuk memenuhi kepentingan bersama dalam berbagai aspek kehidupan. Perancanaan program dapat ditempuh dengan menggabungkan perencanaan masyarakat dan perencanaan dari pemerintah, sehingga program dapat berjalan sesuai dengan pembangunan nasional.
·         Prinsip  berkelanjutan memberi pengarahan bahwa pengembangan masyarakat itu tidak dapat dilakukan sekaligus melainkan diselenggarakan secara bertahap dan teratur menuju kearah yang lebih baik.
·         Prinsip keserasian berarti bahwa program pengembangan masyarakat memperhatikan keserasian antara kebutuhan terasa yang dinyatakan oleh perorangan, masyarakat, lembaga, dan pemerintah.
·         Prinsip kemampuan sendiri menegaskan bahwa program pengembangan masyarakkat disusun dan dilakasanakan dimulai dari kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
·         Prinsip kaderisasi memberi isyarat bahwa pengelolahan dan kelanjutan program pengembangan masyarakat hanya akan terlaksana dengan baik apabila masyarakat telah menyiapkan kader- kader yang mempunyai  sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi membangun untuk memenuhi kepentingan bersama dan untuk mempersiapkan hari esok yang lebih baik.
Program atau kegiatan pengembangan masyarakat tidak dilakukan sekali tuntas melainkan merupakan upaya yang berkelanjutan sehingga suatu kegiatan akan menumbuhkan kegiatan lain atau kegiatan berikutnya. Upaya bersama itu bertopang pada kemampuan masyarakat yang diwujudkan dalam swadaya dan kegotong royongan, kreatifitas, dan sikap inovatif dari masyarakat itu sendiri sedangkan pihak pemerintah hanya sebagai pendorong agar masyarakat dapat mengembangkan kemampuannya.
Pengembangan masyarakat meliputi seluruh aspek kehidupan warga masyarakat. Sejalan dengan lingkup pembangunan nasional, pengembangan masyarakat menyangkut kegiatan dalam sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial,budaya,pertahanan dan keamanan serta agama. Sesuai dengan  kemampuan masyarakat, penentuan dan penyelenggaraan kegiatan  pengembangan masyarakat dalam sektor- sektor pembangunan tersebut dilakukan secara selektif, terpadu, dan bertahap.
Pendidikan merupakan upaya dasar dalam membantu anggota masyarakat agar mereka dapat merubah dan mengembangkan sikap pengetahuan, keterampilan dan aspirasinya yang pada gilirannya dapat dijadikan modal utama dalam meningkatkan taraf hidup dalam kehidupannya.
Sepuluh prinsip pengembangan masyarakat :
1)      Kegiatan dalam pengembangan masyarakat harus ada hubungannya dengan kebutuhan masyarakat.
2)      Upaya pengembangan masyarakat yang bersifat lokal, disuatu kesatuan wilayah, dapat dicapai melalui sector-sektor penting.
3)      Kegiatan permulaan pengembangan  masyarakat perlu diarahkan untuk tumbuhnya perubahan sikap dan perilaku positif masyarakat.
4)      Penyelenggaraan program pengembangan masyarakat harus dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
5)      Peningkatan, dorongan, dan latian pimpinan lokal dalam setiap orogram pengembangan masyarakat.
6)      Kepercayaan yang lebih besar terhadap peranan memperkuat penyelenggaraan program:
a)      Untuk menjamin efektivitas kegiatan pengembangan masyarakat.
b)      Penyelenggaraan program pengembangan masyarakat pada skala nasional.
c)      Sumber-sumber yang berasal dari lembaga pengembangan masyarakat.
d)     Upaya memajukan sektor ekonomi dan social pembangunan masyarakat.
Dalam hubungan ini pendidikan luar sekolah, berperan sebagai pendekatan dasar dalam setiap program pengembangan masyarakat dan merupakan bagian penting dari setiap program pengembangan masyarakat pada masyarakat local, regional dan nasional.
Pendidikan luar sekolah sebagai  bagian penting dari program pengembangan masyarakat  mengandung makna bahwa setiap kebijakan dan kegiatan pengembangan masyarakat memuat pula kebijakan dan kegiatan pengembangan luar sekolah. Dengan  demikian, pendidikan luar sekolah merupakan upaya yang disengaja uuntuk membantu masyarakat agar mereka dapat merubah  sikap dan perilakku membangun dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya di masa depan. 

E.  Sasaran Pendidikan Luar Sekolah dalam Pengembangan Masyarakat
Salah satu sasaran perubahan yang ingin dicapai oleh pendidikan luar sekolah dalam pengembangan masyarakat adalah tumbuhnya masyarakat gemar belajar (learning society). Masyarakat gemar belajar mengandung makana perubahan masyarakat dari situasi kehidupan semu, yang disebut masyarakat dalam keadaan mimpi (dreaming society) atau menghayal, kearah masyarakat berencana (planning society). Kehidupan semu digambarkan oleh Freire (1972) sebagai suasana kehidupan masyarakat yang merasa tertekan, masa bodoh, tercekam, dalam derita kehidupan, dan fatal. Kehidupan masyarakat ditandai oleh rendahnya tingkat pendidikan, pendapatan, kesehatan, kesempatan kerja, dan kesadaran terhadap lingkungan. Secara singkat dapat dikemukakan kerja, dan kesadaran terhadap lingkungan. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa situasi kehidupan semu terdapat dalam masyarakat yang masih tertinggal dalam taraf sosial-ekonomi yang masih rendah.
Sedangkan masyarakat berencana (planning society), menurut Graham (1975), adalah masyarakat yang amat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang sedang terjadi di masa depan. Sebagian besar warga masyarakat mampu berpikir kreatif, bersikap inovatif, dan memiliki tanggung jawab yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan solidaritas tinggi mereka berpartisipasi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai kebijakan dan program-program pembangunan yang berkaitan denagn upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa tumbuhnya masyarakat gemar belajar memberi petunjuk lepasnya masyarakat dari situasi kehidupan semu. Ditinjau dari proses belajar, masyarakat gemar belajar memilikibeberapa ciri-ciri :
1.      Sebagian besar warga masyarakat, atau mungkin seluruhnya, gemar mencari informasi yang berhubungan dengan kepentingan hidupnya. Mereka mencari dan menambah pengetahuan baru dengan memperoleh informasi dari berbagai sumber, seperti nara sumber, media elektronika (radio dan televisi), serta denagn melihat langsung suatu objek, model atau peristiwa baru yang berkaitan denagn kemajuann.
2.      Masyarakat menemukan informasi baru mealui kegiatan membaca berbagai sumber seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan media cetak lainnya. Masyarakat yang warganya gemar membaca disebut masyarakat gemar membaca (reading society). Tingkat kegemaran membaca ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan tingkat kemajuan bangsa.
3.      Masyarakat gemar menulis dan menyampaikan informasi. Gemar menulis merupakan petunjuk bahwa warga masyarakat berperilaku menghasilkan sesuatu yang baru yang mereka temukan melalui penelitian, pengalaman dan pekerjaan, dan kegiatan pada umumnya. Suatu penemuan yang telah mereka tulis disebarkan kepada orang lain yang pada gilirannya pihak lain dapaat melakukan kegemaran menulis dan mempublikasikan hasil temuannya.
4.      Masyarakat gemar melakukan kegiatan belajar secara berlanjut atas kesadaran bahwa belajar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupannya. Warga masyarakat memiliki kegemaran belajar bukan sekedar untuk mempelajari sesuatu (learning how to learn) atau hanya untuk memecahkan suatu masalah (learning how to solve problems), melainkan mereka belajar untuk diterapkan dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan (learning how to be) diri dan masyarakatnya. Masyarakat gemar belajar berupaya terus untuk belajar dan untuk membelajarkan orang lain. 

F.   Implikasi Pendidikan Luar Sekolah dalam Merintis Masyarakat Gemar Belajar di Pedesaan
Berbagai program dapat dilakukan pendidikan luar sekolah untuk menumbuhkan gemar belajar di pedesaan, agar bisa memenuhi kebutuhan di pedesaan kebutuhanlah yang sangat penting. Kebutuhan berkaitan erat dengan aspek social dan ekonomi, jadi sasaran PLS untuk program pendidikan adalah rintisan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan awal untuk menumbuhkan masyarakat gemar belajar adalah pembelajaran aspek ekonomi, sehingga mampu menyediakan sarana produksi dan pemasaran. Di masyarakat pedesaan masih tergantung dengan alam sekitar mereka mengolah tanah untuk bertani dan lain-lain. Masyarakat belajar tentang iklim, keadaan tanah, dan unsur- unsur yang terkandung di dalamnya, sehingga bermanfaat untuk dirinya.
Fungsi lain dalam pendidikan masyarakat yang dapat dijadikan sarana belajar adalah fungsi penampilan diri, pemeliharaan kesehatan, kehidupan berorganisasi dan perluasan kesempatan belajar.
Didalam menumbuhkan masyarakat gemar belajar, melalui kegiatan belajar yang berkaitan dengan berbagai fungsi dikemukakan di atas PLS berperan dalam hal- hal berikut :
1.      Pendidikan luar sekolah memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap sumber- sumber yang tersedia di masyarakat.
2.      PLS menghormati nilai- nilai agama, keyakinan, tradisi, dan kebudayaan masyarakat.
3.      Lembaga PLS bekerja sama dengan lembaga- lembaga yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat.
4.      PLS mengutamakan program yang mengarah ke pemenuhan kebutuhan masyarakat.
PLS memperkenalkan kekuatan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora melalui komunikasi dengan masyarakat sehingga terdorong belajar dalam memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.


Makalah ini ditulis oleh Mardiana  Merdeka Sukma Putri 
Mahasiswa PLS UM Angkatan 2015
dalam matakuliah Filsafat Pendidikan Luar Sekolah

 

Share:

No comments:

Postingan Populer

Labels

Halaman Diunggulkan

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA

LULUSAN PLS PENGANGGURAN? MITOS ATAU FAKTA Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para lulusan perguruan tinggi me...