Aku teringat kata sahabat Ali RA: “wahai anakku! dunia ini
bagaikan samudra dimana banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka,
jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan kekuatanmu pada Allah
sebagai kapal-kapal yang akan menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimananmu sebagai
layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda
perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan”. (Ali
Bin Abi Thalib RA)
Subhanallah, Kutipan dari kata Ali Bin Abi Thalib RA ini
mengawali kisah perjalanan cerita dalam film “99 Cahaya Di Langit Eropa”. Bahwasanya
islam pernah berjaya di eropa, sejarah-sejarah dalam cerita ini menjadi saksi
peradaban islam di eropa dulu sangatlah menakjubkan dan luar biasa. Namun kini
islam di eropa tertutupi awan gelap oleh orang-orang yang terus bekerja keras
untuk memperburuk dan menghambat perkembangan islam di eropa. Penasaran?
Yuk! Kita simak dan telusuri lebih dekat lagi, Seperti apa
peradaban islam di eropa dalam film ini. Dimana kita juga akan belajar mencari
makna dan tujuan hidup sebagai seorang muslim dalam kisah dan peninggalan
sejarah islam di eropa dalam film ini. Semoga semakin bertambah cinta kita
terhadap islam dan iman kita terhadap Allah SWT ya... Aamiin (jadi pengen
langsung main-main ke eropa aja nih setelah nonton film ini :D)
Pada abad ke-15, turki telah berhasil menaklukan hampir
seluruh wilayah eropa timur. Di tahun 1683, pasukan turki di bawah kepemimpinan
kara mustafa berhasil mengepung pasukan austria. Namun kemudian, austria
mendapatkan bantuan militer dari polandia dan jerman sehingga mereka berhasil
mengalahkan pasukan kara mustafa.
*Bernama lengkap Merzifonlu Kara mustafa Pasha adalah seorang
pemimpin militer ottoman dan wazir agung yang merupakan karakter sentral dalam upaya
terakhir kekaisaran ottoman pada ekspansi ke Eropa
Di awali dari kota vienna, ausria. kota lahirnya para pemusik
klasik seperti mozart dan Beethoven, awal dari perjalanan Hanum menelusuri
islam di eropa, Hanum bertemu dengan Fatma Pasha (Masih keturunan Kara Mustafa)
dan anak perempuaanya bernama Aisye. Aisye dan Fatma mengajari hanum tentang
makna islam yang sebenarnya. Bahwa islam sebenarnya bukan pedang, tetapi kedamaian,
islam itu bukan simbol, tetapi kreatifitas. Tak mudah untuk percaya bahwa
kebaikan adalah cara terbaik untuk membalas perlakuan buruk seseorang, yang
awalnya marah dan benci tiba-tiba bisa luluh dan jadi baik. Terkadang pula
mengalah juga cara terbaik untuk kita menang, karna kekerasan bukan cara islam
membawa kepada kemenangan.
Awal perjalanan hanum menelusuri sejarah di wina adalah
dengan pergi ke sungai Donau, yaitu sungai terbesar di eropa, kemudian pergi ke
bukit Kahlenberg, adalah bukit saksi sejarah kekalahan Kara Mustafa (Pemimpin Perang Islam dari turki
untuk menguasai Ekspansi Islam di Eropa Barat) Pasukan Kara Mustafa berhasil di
pukul mundur dari bukit tersebut dan hingga kembali ke timur dan Kara Mustafa
di hukum mati karna kegagalannya menguasai Austria (dianggap sebagai aib besar saat
itu oleh kekhalifahan turki makanya sampai dihukum mati Kara Mustafa). Untuk
merayakan kemenangan tersebut di buatlah roti croissant berbentuk sabit oleh
warga wina. Bukan hanya menciptakan roti, penyerangan ottoman turki terhadap
wina pun mewariskan sebuah kopi copucino, berasal dari biji kopi pasukan turki
yang tertinggal di kahlenberg.
Gereja Notre Dave, terinspirasi oleh menara masjid di turki,
nenek moyang Fatma Pasha jadi inspirator bangunan tersebut. Lalu mereka pergi
ke wien museum (musium wina) , disana terdapat banyak patung dengan wajah yang
berekpresi berbeda. Supaya yang melihat patung tersebut tahu ekpresi orang yang
saat meninggal seperti apa. Terdapat pula lukisan Kara Mustafa, yang dianggap
oleh warga wina adalah seorang penjahat terbesar di austria saat itu hinnga
sampai saat ini dalam sejarahnya.
Islam berperan besar dalam pengembangan kebudayaan eropa.
Taukah kamu kota manakah yang disebut City of Ligh Hanum?
Paris ini kan?
Kota yang saat ini hanum kunjungi menjadi inspirasi eropa
hingga semaju ini, filusuf ibnu rush ilmuan muslim yang membuat kota eropa
kejalan yang cerah, yaitu Cordoba. Di sebut City of Ligh. Bukan hanya menara
Eiffell saja yang menarik disini, saya menemukan imanku disini. Banyak misteri
peradaban islam disini.
Mariam mengajak Hanum ke Museum Luvre, disana terdapat
lukisan yang terkenal dan sangat fenomenal, yakni Monalisa, subhanallah...
bukan monalisanya yang membuat saya terkejut, tetapi dalam lukisan bunda maria
di kerudungnya terdapat ornamen lafal laillahaillah.... bahkan yang melukis
tidak tahu arti dan maksud tulisan tersebut. Pula dengan lukisan raja roj’un
yang ada di museum wina.
Di Paris terdapat gerbang kemenangan yang membentuk jalan
lurus yang disitu terdapat keindahan bangunan kota paris, air mancur besar,
tugu emas, museum Luvre, yang semuanya ada di garis lurus. di buat oleh napoleon
patung dalam jalan tersebut patungnya mengahadap ke timur. Dan bila kita lihat
hingga keluar prancis, ini yang sangat menakjubkan. Ke arah timur ..timur..dan
timur..... Yakni ka’bah. Subhanallah
Jadi yang dimaksud jalan lurus dan kemenangan dalam patung
yang di buat napoleon di paris ini adalah jalan menuju ka’bah.
*duaratus tahun setelah nabi muhammad wafat penyebaran
islam sudah mencapai eropa. Cordoba sebuah kota peradaban Islam di Eropa.
Dimana dakwah bisa bersatu dengan teknologi dan harmoni antar umat beragama.
Namun semua berakhir ketika keserakahan atas nama keyakinan, saling curiga, dan
penghianatan antar manusia ditabuh genderangkan. Terjadi perang dan kerusakan
antar umar beragama.
Mezquita atau Masjid Kordoba adalah sebuah katredal di
spanyol yang dahulu sebuah masjid. Pada masa kekuasaan islam di spanyol, namun
setelah umat kristen menaklukan kembali spanyol, gedung ini berubah fungsi
menjadi sebuah gereja.
Dan inilah akhir dari perjalananku mengarungi eropa sebelum
kembali ke indonesia, kemegahan Hagia Sophia. Istanbul, turkey. Di bangun
sekitar 8 abad yang lalu sebagai katredal namun setelah sultan agung abad ke-2
berkuasa di turkey hagia sophia beralih fungsi menjadi masjid dengan di
bangunnya menara-menara minaret yang menjulang tinggi mengakasa dan sangat
megah. Kini hagia sophia dijadikan museum istimewa oleh pemerintah turki karna
hagia sophia satu-satunya museum di dunia yang menjadi saksi bahwa
simbol-simbol agama yang berbeda bisa berdampingan mesra dalam satu rumah
ibadah.
Hagia Sophia adalah Masjid
kebanggan orang islam, disain di dalamnya di dominasi kramik warna biru, pada
jamannya dulu masjid ini tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah. Tetapi
digunakan untuk sekolah, dan tempat perawatan bagi mereka yang membutuhkan.
“Eropa menyimpan harta karun sejarah yang luar biasa
berharganya untuk Islam”
No comments:
Post a Comment