BAB
I
ORGANISASI
INTRA KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI MALANG
A.
HimpunanMahasiswaJurusanPendidikanLuarSekolah
(HMJ PLS)
Merupakan wadah bagi mahasiswa-mahasiswa
jurusan untuk dapat berkumpul dan mengadakan kegiatan bersama di lingkup
jurusan. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) merupakan suatu lembaga organisasi
ditingkat jurusan yang berperan melaksanakan kegiatan kemahasiswaan
dilingkungan jurusan. Program kerja yang dilaksanaka HMJ disesuikan dengan
bidang kajian atau keilmuan yang ada di masing-masing jurusan. HMJ berperan
sebagai sarana pengembangan minat-bakat, penalaran dan keilmuan bagi mahasiswa
di masing-masing jurusan. HMJ PLS terdiri dari Himpunana Mahasiswa Jurusan PendidikanLuarSekolah.
Himpunan Mahasiswa Jurusan PendidikanLuarSekolah(HMJ PLS) memiliki Struktur,
Visi misi, dan Program Kerjasebagaiberikut:
Struktur
HMJ PLS
1.
Ketua
2.
Wakil ketua
3.
Sekretaris
4.
Sekretaris 2
5.
Bendahara
6.
Bendahara 2
7.
Kadiv Bangmawa
a.
Kasudiv Bakmin
b.
Kasudiv Moral
8.
Kadiv Kesejahteraan
Masyarakat
9.
Kadiv Hubungan
Masyarakat
a.
Kasudiv
Partisipasi Masyarakat
b.
Kasudiv Advokasi
Visi
Terbentuknya
kepribadian mahasiswa jurusan PLS yang dinamis, inovatif, kreatif,, harmonis
dan demokratis
Misi
1.
Mengembangkan
kepribadian mahasiswa guna mengimplementasikan keilmuan PLS yang berorientasi
2.
Meningkatkan
kualitas tali silaturahmi antar jurusan PLS
3.
Mewadahi
aspirasi mahasiswa serta mengembangkan daya kreativitas mahasiswa PLS
Program
Kerja
1.
Kartini day
festival
2.
Seminar Nasional
3.
Keaksaraan
fungsional
4.
Inagurasi
5.
Bakti desa
mahasiswa
6.
Forum komunikasi
Hambatan
dalam Organisasi
1.
Dari segi
pendanaan, misalnya ketika mengadakan acara kurang sponsor
2.
Partisipasi
anggota dalam perencanaan program kerja kurang
3.
Masalah sarana
dan prasarana. Misalnya sulit dalam penyewaan tempat untuk acara karena waktu
yang mepet.
B.
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG (BEMFA UM)
Merupakan
organisasi tingkat eksekutif dalam lingkup fakultas. Visi dari BEM FIP UM
ialah: “Penggerak kegiatan mahasiswa di tingkat fakultas dan Sebagai
katalisator orientasi mahasiswa tingkat fakultas dalam memahami sistem
pemerintahan mahasiswa” dengan mengusung misi “Meningkatkan kemampuan mahasiswa
dibidang penalaran dan keilmuan, bakat minat kegemaran, kepemimpinan dan
organisasi, kesejahteraan dan kepedulian sosial agar berkarakter luhur,
berprestasi dan berdaya saing tinggi berdasarkan pada kaidah akademik, moral,
etika dan kepentingan”. Jumlah anggota BEM FIP keseluruhan ada 33 orang namun
hanya 15 orang yang aktif, 15 orang sama-samar dan 5 orang tidak aktif. Sama
halnya dengan HMJ, BEM FIP juga memiliki struktur kepengurusan yang terdiri
dari: ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan bidang-bidang. BEM FIP
memiliki 13 Program kerja dan yang tidak terlaksana hanya ada 2 program kerja
sisanya terlaksana semua. Hambatan yang ada didalam BEMFA ialah adanya mis
komunikasi antar anggota, banyak anggota BEM Fa yang sedang menempuh PPL, biaya
kegiatan terhambat oleh fakutas dan persiapan kegiatan yang kurang maksimal.
Program Kerja
1. Pelatihan unit
aktivitas “Pelatihan Keorganisasian dan Administrasi”
2. Pekan raya FIP
3. FIP Party
4. Diskusi
nyentrik (Distrik)
5. Bedah buku
6. Diklat
Manajerial, Kepemimpinan, Organisasi (MKO).
7. FIP Award
8. Try Out akbar
dan training motivasi menuju SBMPTN se-Jatim 2015.
9. Seminar
Nasional, “Quo Vadis Pendidikan Swasta”
10. Launcing Hymne
Mahasiswa FIP.
Olimpiade Pendidikan.
11. Dialog Publik
“Pemberlakuan UKT dalam Perspektif Kebijakan Publik Pendidikan”.
12. Forkom BEM Fa se-UM.
13. RPK Eksternal Development.
Prinsip Organisasi BEMFA UM
u
Prinsip Moral :
Jujur, amanah, ihsan
u
PrinsipKedudukanOrganisasi : transparan,
akuntabel, bertanggungjawab, professional, berdayagunadanberhasilguna,
berorientasipadaperbaikanterusmenerus
u
Prinsippengembangan : InovatifdanKreatif
HambatandalamOrganisasi
u
Adanyamiskomunikasiantaranggota.
u
Banyakanggota BEM Fa yang sedangmenempuh PPL.
u
Biayakegiatanterhambatolehfakultas, karena program
yang ingindijalankantidaksesuaidenganadministratiffakultas.
u
Persiapankegiatan yang kurangmaksimal.
C. DEWAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG (DMF
IP UM)
Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF) merupakan badan legislatif fakultas,
yang mewakili aspirasi mahasiswa FIP, menampung
keluhan, masalah-masalah mahasiswa FIP keseluruhan. Program kerja utama
DMF ialah membuat undang-undang organisasi mahasiswa FIP, selain itu juga
melakukan sidang-sidang mengenai masalah-masalah mahasiswa FIP yang telah
diadukan kepada pengurus DMF. Fungsi DMF sebenarnya ialah sebagai bidang
legislatif mahasiswa dalam tingkat fakultas, sedangkan BEM dan HMJ ialah
Eksekutif atau sebagai eksekutor. Sebenarnya semua program kerja ormawa FIP
baik BEM maupun HMJ harus dilaporkan ke DMF selaku badan legislatif di
fakultas.
Kepengurusan DMF pada masa periode
2015 memiliki jumlah pengurus 11 yang meliputi, ketua DMF yaitu Akbar ma’sum
dari PLS 2012, sekretaris DMF yaitu Elly, dan bendahara DMF yaitu Dory.
Sedangkan pembagian anggota lainya dibagi kepada 3 bidang, meliputi: (1) komisi
aspirasi dan advokasi, (2) komisi pemerintahan, dan (3) komisi konstitusi.
Tujuan utama dari DMF ialah mewakili seluruh aspirasi mahasiswa FIP. DMF juga
memiliki hak untuk mengontrol seluruh kegiatan Organisai mahasiswa FIP dan DMF
juga emmiliki hak untuk hadir dan menghentikan kegiatan orwmawa FIP apabila
kegiatan tersebut melanggar undang-undang.
Selama kepengurusan periode 2015
kemarin, semua program kerja DMF terlaksana, namun ada hambatan-hambatan dalam
menyelesaikan program kerja DMF, misalnya: kesibukan anggota DMF yang mayoritas
terdiri dari mahasiswa FIP angkatan 2012 sehingga pada waktu sidang sangat
sulit mengumpulkan anggota DMF sebagai peserta sidang, dan kehadiran peserta
sidang yang kurang dari ketentuan sidang serta banyak mahasiswa yang
menyalurkan aspirasinya maupun keluhan yang dialaminya kepada pengurus HMJ
maupun BEM, sehingga DMF tidak bisa menerima langsung aspirasi mahasiswa FIP.
BAB
II
ORGANISASI
EKTRA KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI MALANG
A. GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI)
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lahir dari hasil proses
peleburan tiga organisasi kemahasiswaan yang berasaskan sama yakni Marhaenisme
ajaran Bung Karno. Tujuan dari organisasi GMNI ialah mendidik mahasiswa
Indonesia untuk menjadi kader bangsa yang berjiwa nasionalis dan berwatak
kerakyatan dalam mewujudkan masyarakat sosialisme Indonesia. Struktur
kepengurusan di GMNI meliputi tingkat nasional yang disebit presidium, tingkat
daerah disebut KORDA, tingkat kota DPC dan tingkat kampus atau fakultas yang
disebut pengurus komisariat. Hambatan yang ada didalam organisasi GMNI ialah
keaktifan pengurus yang terdaftar kurang.
B. PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi ekstra kampus yang memiliki
tujuan terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu,
berbudi luhur, dan cakap dalam mengamalkan ilmunya, komitmen dalam
memperjuangkan cita-cita Indonesia. Jumlah anggota PMII ialah 500 orang dari
Universitas Negeri Malang. PMII memiliki 5 kegiatan diantaranya: MAPABA, PKD,
bakti sosial, pengajian dan tibaan. Hambatan yang selama ini dirasakan oleh
PMII ialah: (1) mahasiswa baru menganggap organisasi PMII yang berlatang
belakang agamis merupakan hal yang masih baru, (2) kurangnya interaksi pengurus
dengan alumni dalam mengadakan kegiatan, (3) pendanaan masih bersifat intern
karena tidak ada pendaan resmi, (4) sulit melakukan pertemuan antar anggota
beda universitas.
C. HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah salah satu organisasi kemahasiswaan
ekstra universitas yang tertua di Indonesia dimana orientasi
kegiatanya terfokus pada terbinanya insan akademis, pencipta,pengabdi yang
bernafaskan islam dan bertanggung jawab terhadap terwujudnya masyarakat adil
dan makmur yang diridhoi Allah swt.Sekilas mengenai sejarah HMI lahir di Jogyakarta pada
tanggal 13Rabiul Awal 1336 Hijriah bertepatan dengan tanggal 05 Februari 1947
Masehi, pendirinya adalah Lafran Pane (Guru Besar UII jogjakarta). Tujuan di dirikan HMI ini adalah terbinanya
Insan Akademik, Pencipta, Pengabdi yang bernafaskan Islam Dan bertanggung Jawab
atas terwujudnya masyarakat Adil dan Makmur yang diridhoi oleh Allah swt. Misi
dalam HMI ini adalah Membina pribadi mehsiswa muslim untuk mancapai akhlakul
karimah, Mengembangkan potensi kretif, keilmuan, sosial dan budaya, Memajukan
kehidupan umat islam daklam beragama, berkepribadian bermasyarakat dan
bernegara.
Adapun pengurus dari HMI ini terbagi dari beberapa bagian
dari yang pertama adalah Pengurus Besar (PB) tingkatannya adalah nasional,
kemudian sampai turun ke jenjang yang paling bawah adalah tingkat Perguruan
Tinggi (PT) yang terdapat dalam Universitas-unviversitas yang ada di seluruh
indonesia. Tokoh HMI yang malang melintang di dunia politik seperti yang kita
ketahui ada Jusuf kalla (wakil presiden RI sekarang ini), Akbar Tanjung
(Mantan MPR/DPR RI),
Anas Urbaningrum (Mantan Ketum Demokrat), dll. Adapun keanggotaan dalam HMI
adalah (1) Anggota Muda; anggota HMI yang masih dalam tahap pengenalan, (2)
Anggota Biasa; Anggota HMI yang sudah lulus diklat, (3) Anggota Alumni; anggota
HMI yang sudah lulus S1 dua tahun, (4) Anggota Kehormatan; anggota HMI yang
memiliki kontribusi banyak dan berpengaruh di HMI.
Komisariat HMI FMIPA UM memiliki struktur organisasi seperti
Ketua, Bendahara Umum, Sekertaris Umum, dan Kepala Bidang dari Divisi Internal;
P3A, KPP, PP. Kepala Bidang Divisi Eksternal; PTKP. Keanggotaannya mulai dari
angkatan 2015-2011 kurang lebih ada 350 mahasiswa. Adapun program kerja dan agenda
rutin yang ada dalam HMI diantaranya latihan dasar kepemimpinan (LDK) yaitu
pengkaderan anggota HMI, Kajian-kajian; keislaman, keorganisasian, intelektual,
dan kebangsaan, Seminar Kewirausahaan. Hambatan atau permasalahan yang terjadi
dalam HMI biasanya saat ada pertemuan yang hadir kadang sedikit, kurangnya
penyampaian informasi yang menyeluruh. Dalam kajian mahasiswa yang mengikuti
kajian sedikit. Dampak sosialpun kadang teman-teman yang mempunyai golongan
dengan yang netral biasaanya ada kesenjangan, mereka menganggap HMI adalah
organisasi yang tidak baik atau bertentangan dengan paham yang mereka percayai
sebelumnya. Namun baik secara kualitas maupun kuantitas, tahun demi tahun HMI
memperlihatkan perkembanganya, jumlah seluruh cabang HMI tersebar ke seluruh
pelosok nusantara yaitu sebanyak 105 cabang.
BAB
III
ORGANISASI
MASYARAKAT PEMERINTAH
A.
FATTAYAT NU
Visi Misi dan Isu Strategis Fattayat
NU
u
Visi
Penghapusan segala bentuk kekerasan,
ketidakadilan dan kemiskinan dalam masyarakat dengan mengembangkan wacana
kehidupan sosial yang konstruktif, demokratis dan berkeadilan gender
u
Misi
Membangun kesadaran kritis perempuan untuk
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, penguatan SDM, Human Resource
Development, dan Pemberdayaan Masyarakat.
u
Isu Strategis
Sistem kaderisasi, 2) sistem manajemen
organisasi, 3) penguatan hak-hak perempuan dan penguatan ekonomi, 4) sumber
dana tetap.
Susunan Pengurus
u Ketua Umum : Siti RoudhotunNikmah
M. Pd. I
u Ketua I : NurulChikmia
S. Ag
u Ketua II : Kalimatul
Aliyah
u Sekretaris I : Dra. Hj.
AnikPurwanti
u Sekretaris II : NurulWidayati S.
Pd
u Bendahara I : Dra. Hj
LailatuNiswah
u Bendahara II : HanikIstaini L S.
Ag
Program Kerja Fattayat NU:
1. SEKRETARIS
u
Tertib administrasi/pengarsipan surat
u
Pengadaan sekretariat yang representative
2. BENDAHARA
u
Penggalian dana dengan cara pembuatan
kalender tiap tahun, dan pengadaan donatur tetap
u
Managemen keuangan
u
Pertemuan rutin setiap bulan sekali pada
Sabtu pertama
Tujuan Berdirinya Organisasi Fattayat NU
u
Terbentuknya pemudi atau wanita muda Islam
yang bertaqwa kepada Alah SWT, berakhlahulkarimah, bermoral, cakap
bertanggungjawab, berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
u
Terwujudnya masyarakat yang berkeadilan
gender.
u
Terwujudnya rasa kesetiaan terhadap asas, aqidah
da tujuan NU dalam menegakkan syariat Islam.
Prinsip
Fattayat NU
Fattayat NU mempunyai prinsip
keorganisasian yang sama dengan NU yaitu lebih berpegang teguh kepada doktrin
toleransi, akomodatif dan berupaya memperjuangkan tradisi pengamalan dan pemahaman
ajaran Islam yang sesuai dengan budaya Indonesia
Hambatan Dalam
Mengorganisir
u Kurangnya komunikasi/ sering terjadi miss komunikasi antara sesama
anggota.
u Kurangnya minat masyarakat terhadap organisasi ini.
u Tidak semua anggota aktif dalam berorganisasi terutama dalam
melaksanakan tugasnya.
u Organisasi ini kurang hidup, karena seolah hanya dijadikan sebagai
tempat pertemuan semata.
Perbedaan dan Persamaan Organisasi Intra dan Organisasi Ekstra
PERBEDAAN
|
|
|
|
B.
NASYIATUL AISYIYAH (NA)
Nasyiatul
‘Aisyiyah (NA) merupakan organisasi otonom yang bergerak di bidang keagamaan,
kemasyarakatan, dan keputrian. NA tetap mengedepankan gerakan dakwah amar
ma’ruf nahi munkar seperti yang diamanatkan oleh Muhammadiyah.Sebagai
organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang pembinaan generasi muda
wanita Islam.
Tujuan Organisasi
NA
u
Membangun generasi muda Islam agar tetap
eksis dan memegang peran penting dalam perjuangan bangsa.
u
Membangun AkhlaqKarimah di kalangan generasi muda putri islam.
Struktur
Organisasi NA
u
NA mempunyai struktur organisasi yang sama
dengan Muhammadiyah, yaitu mulai dari ranting yang bertempat di kelurahan/
desa, cabang pada tingkat kecamatan, daerah yang bertempat di kabupaten/ kota
madya, wilayah untuk tingkat propinsi, dan tingkat pusat
Prinsip
Nasyiatul Aisyiyah
1. Hidup Manusia harus berdasar tauhid
ibadah, dan taat kepada Allah SWT.
2. Menunaikan segala kewajiban agama, negara, dan bangsa untuk
menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang diridhoi Allah SWT.
3. Menjunjung tinggi nilai-nilai agama, ikhlas dalam beramal shalih,
dan memiliki akhlakul karimah. Menegakkan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi
munkar, seperti yang dicita-citakan Persyarikatan Muhammadiyah
Bentuk Organisasi
Bentuk
organisasi jalur dan staff adalah organisasi yang wewenang dari puncak
pimpinannya dilimpahkan kepada astuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua
bidang pekerjaan baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan. Dibawah puncak
pemimpinan atau pimpinan satuan organisasi terdapat pejabat yang tidak memiliki
wewenang komando tetapi hanya dapat memberikan nasehat tentang bidang keahlian
tertentu.
Karakteristik
Organisasi
Organisasi Nasyi’atul ‘Aisyiyah memiliki karakteristik sebagai
berikut :
u
Organisasi
yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang
ditetapkan.
u
Dikembangkan
untuk mencapai tujuan.
u
Secara
sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
u
Instrumen
sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Jenis Organisasi
Nasyi’atul
‘Aisyiyah (NA) menurut jenisnya adalah organisasi sosial yaitu perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
C.
IKATAN
PEMUDA NAHDHATULULAMAM (IPNU)
IPNU ( IKATAN
PELAJAR NAHDLATUL ULAMA' ) merupakan sebuah organisasi para pelajar indonesia
yang berhaluan ahlusunnah wal jama'ah. Organisasi ini didirikan tanggal 20
Jumadil Akhir 1373 H./ tanggal 24 Pebruari 1954 M. Organisasi ini pelopornya
antara lain : M. Sofyan , Cholil, Mustahal, Achmad Masjhub , dan A. Ghani
Farida M. Uda. Sebagai ketua umum disepakati Mochammad Tolchah
Mansur. Tanggal 28 Pebruari
1955 melaksanakan konggres yang pertama di Malang Jawa Timur. Dalam forum ini
diundang beberapa tokoh pelajar, santri dan mahasiswi putri. Dalam sinilah
muncul gagasan untuk mendirikan IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA' ( IPPNU
). Tanggal 8 Rajab 1374 H. / 2 Maret 1955 M. IPPNU secara resmi didirikan di
Solo, dan dipilih Umroh Mahfudhoh sebagai ketua umumnya.
Fungsi IPNU/IPPNU
a.
Wadah
perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.
b.
Wadah
kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus Nahdlatul Ulama dan
pemimpin bangsa.
c.
Wadah
penguatan pelajar dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah
untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
d.
Wadah
komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah
dan wathoniyah.
Tujuan IPNU/IPPNU
a.
Terbentuknya
kesempurnaan pelajar Indonesia yg bertaqwa kepada Allah, berilmu dan
berakhlakul karimah.
b.
Bertanggung
jawab atas tegak dan berkembangnya syari’ah Islam menurut faham Aswaja.
c.
Terbentuknya
kader Islam yang berwawasan kebangsaan.
d.
Terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil
makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Dengan kata lain, tujuan IPNU - IPPNU
adalah "Terbentuknya pelajar bangsa
yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah, dan berwawasan
kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam
menurut faham Ahlussunah Wal Jamaah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".
Prinsip IPNU/IPPNU
a.
Menghimpun
dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
b.
Mempersiapkan
kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
c.
Mengusahakan
tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan psrogram perjuangan
sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya
khaira ummah.
d.
Mengusahakan
jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak
merugikan organisasi.
Kendala dalam Organisasi
a.
Menghimpun
dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
b.
Mempersiapkan
kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
c.
Mengusahakan
tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan psrogram perjuangan
sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya
khaira ummah.
d.
Mengusahakan
jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak
merugikan organisasi.
Karakteristik
Organisasi
Abdul
Azis Wahab (2008:4) menjelaskan beberapa karakteristik dari organisasi
diantaranya adalah 1) Sebuah entitas sosial; 2) Bertujuan atau diarahkan oleh
tujuan (goal directed) 3) Memiliki sistem kegiatan terstruktur yang
disengaja dan; 4) dengan batas-batas yang jelas. Sedangkan menurut Gerlof
(1998:6) karakteristik dari sebuah organiasi yaitu : 1) Tujuan; 2) Orang; 3)
Rencana.
Sedangkan
beberapa pendapat lain mengenai karakteristik organisasi adalah:
1.
Lembaga
social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang
ditetapkan.
2.
Dikembangkan
untuk mencapai tujuan
3.
Secara
sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
4.
Instrumen
social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Unsur-unsur Organisasi
Dalam sebuah organisasi pasti terdapat suatu unsur yang akan membuat
sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik. Unsur-unsur dalam organisasi
terdiri atas unsur dasar organisasi yaitu Personil
atau anggota, Visi, Misi, Wewenang , Struktur, Hubungan Formalitas,
Sumber Energi, Proses Kegiatan organisasi. Secara
umum unsur-unsur organisasi di definisikan sebagai berikut.
- Manusia, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja (workers). Setiap hal tersebut merupakan kekuatan organisasi.
- Kerja Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.
- Tujuan Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
- Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya.
- Lingkungan (Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh. Faktor tersebut adalah ekonomi, ocial budaya, strategi, kebijaksanaan. Anggaran, dan peraturan yang telah ditetapkan.
- Kekayaan Alam, yang termasuk dengan kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
- Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.
Sedangkan Keith
Davis menyebutkan unsur-unsur
organisasi sebagai berikut.
- Unsur Pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah
- Unsur Kedua, adanya sikap sukarela dalam membantu kelompok mencapai tujuan tertentu.
- Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab merupakan rasa yang paling menonjol dalam menjadi anggota
BAB
IV
ORGANISASI
MASYARAKAT NON PEMERINTAH
A.
POSYANDU
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas
kesehatan. Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen
Kesehatan RI. 2006). Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi, Nasrul. 1998: 267)
Cessnasari. 2005)
Tujuan
u
Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka
kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
u
Membudayakan NKBS
u
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang
untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
u
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi
keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga
sejahtera.
Manfaat Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu
dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare.
1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandannifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandannifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
• Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan
Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan BiostatistikFKM USU. 2007).
Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
• Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu
(Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk
pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan
balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data
tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006:
54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar
pertumbuhan anak akan baik pula.
• KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau
pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan
ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:
Berat badan naik:
Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
Kriteria Berat Badan balita di KMS:
Berat badan naik:
Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
• Berat badan tidak naik :
Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
• Berat badan dibawah garis merah
Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)
Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)
2. Keluarga
Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.
3.
Imunisasi
Di posyandu balita akan mendapatkan layanan
imunisasi.
Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
BCG untuk mencegah penyakit TBC.
Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
BCG untuk mencegah penyakit TBC.
• DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
• Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
• Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4 Peningkatan Gizi
Dengan
adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk
meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi
balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa
memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi,
Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan
RI. 2006: 24).
5 Penanggulangan diare
5 Penanggulangan diare
Penyediaan
oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada
penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen
Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader
posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)
Program Kerja/ Kegiatan:
• Penyuluhan
• Timbang kesehatan dilakukan setiap minggu ke 3 setiap bulan
• Pemberian imunisasi
• Check gula darah dan kolesterol
• Arisan
Hambatan dalam organisasi:
• Adanya miss komunikasi antar anggota
• Beberapa anggota kurang aktif
B.
KARANG TARUNA
Karang
Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas
dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial
sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
Tujuan Karang Taruna
Karang
Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada
para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga,
ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian
Anggota Karang Taruna
Karang
Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya
mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai
Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Kegiatan Karang Taruna
1. Memperingati hari kemerdekaan dengan mengadakan kegiatan lomba.
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan
3. Gotong royong menjaga kebersihan lingkungan dan masjid
4. Mengadakan yasinan dan arisan
Permasalahan Karang Taruna
1. Kurang nya minat para warga untuk
mengikuti rangkaian kegiatan yang diadakan.
2. Pendanaan dalam rangkaian
kegiatan karang taruna masih banyak memerlukan dana bantuan warga.
C.
PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA(PKK)
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
selanjutnya disingkat PKK adalah gerakan
pembangunan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang
pengeloloannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju masyarakat yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia dan berbudi luhur,
sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta
kesadaran hukum dan lingkungan.
Prinsip-Prinsip
Berorganisasi
u Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah
merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena
dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik
maupun non fisik.
u Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi
harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub)
organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan.
u Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja
tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan
(wewenang) dari masing-masing unit kerja.
u Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan
penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun
harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris
kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
u Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan
yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya haruslah terlihat dalam
struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan
kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
10 Program Pokok PKK
1. Penghayatan dan
Pengamalan PANCASILA
Pancasila adalah landasan
ideologi negara Indonesia, dan terdiri dari
5 prinsip yang tidak terpisahkan, meliputi : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari nilai
budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih
mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau
keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang
berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak mulia.
2. Gotong Royong
Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap
gotong royong sudah ada dalam tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti :
Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah
dan Jawa Timur), Resaya, Tabur (Jawa Timur), Rereyongan, Sarumpi (Jawa Barat),
Subak, Sekaha (Bali), Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat), Arong, Engko,
Gemoking (Nusa Tenggara Timur), Sakai-sembahyangan (Lampung), Marsi-dapara
(Sumatera Utara), Pela, Masori (Maluku), Mapalus (Sulawesi Utara), Puludow,
Pongerih (Kalimantan)
3. Pangan
Dalam hal pangan PKK menggalakkan penyuluhan untuk
pemanfaatan pekarangan, antara lain dengan menanam tanaman yang bermanfaat,
seperti sayuran, ubi-ubian, buah-buahan dan bumbu-bumbuan. Bahkan juga
dianjurkan memelihara unggas dan ikan serta cara pemeliharaannya di lahan
pekarangan mereka sendiri. Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga,
dan selebihnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan
penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis diadakan dalam kerjasama dengan
dinas pertanian setempat.
4. Sandang
Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di
berbagai daerah, PKK menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan
dan corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
5. Perumahan dan Tata
Laksana Rumah Tangga
Rumah bukan sekedar tempat untuk berteduh saja. Rumah
adalah tempat dimana keluarga dapat hidup bersama dan meningkatkan kualitas
hidupnya, dalam lingkungan yang nyaman, damai, bersih dan apik. Orang perlu
mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman. Selain itu, perlu
pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan memanfaatkan pekarangan.
6. Pendidikan dan
Keterampilan
Dalam hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan
non-formal. Dengan adanya Program “Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan
keluarga untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi putera-puterinya.
Anak laki-laki maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama.
Sebagai mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Dalam
rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang
dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah
proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan Fungsional.
Proses belajar program ini berdasarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan peserta
kursus.
7. Kesehatan
Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia. Orang harus
belajar bagaimana cara menjaga, memelihara kesehatan diri, keluarga dan
lingkungannya. Memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya
sangat erat kaitannya dengan persoalan kemiskinan dan ketidak tahuan, serta
pendidikan yang rendah.Setiap orang mempunyai tugas kewajiban dan
bertanggung-jawab untuk memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan
lingkungannya. Orang harus tahu dan mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari
untuk hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam,
maupun diluar rumah. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak,
pasangan usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem
pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu
(POSYANDU), dengan kader Posyandu yang terlatih.
8.
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
PKK menganjurkan pembentukan koperasi sebagai upaya
pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan
jalur yang baik dalam melatih mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan
kerjasama antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di
beberapa daerah ditingkatkan menjadi koperasi. Selain manfaat bagi peningkatan
ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur menciptakan lapangan kerja
setempat.
9.
Kelestarian Lingkungan Hidup
Program ini sangat membantu dalam menjaga keseimbangan
lingkungan secara ekologis. Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor
yang sangat penting dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena
lingkungan yang rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar lingkungan
tidak dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak membuang
sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk
dan penyuluhan – penyuluhan kesehatan lingkungan.
10. Perencanaan
sehat
Perencanaan sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan
kemampuan keluarga untuk mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien
dengan memperhatikan kepentingan masa depan. Mampu untuk membagi waktu dengan
baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga, untuk bekerja, beristirahat,
santai bersama keluarga, membagi pekerjaan dikalangan anggota keluarga yang
didasarkan kemampuan masing-masing. Semua ini dapat membantu dalam upaya
membangun kehidupan keluarga yang lebih teratur, terarah,
efektif,
efisien dan membawa bahagia bagi setiap anggota.
Bentuk Dan Jenis Organisasi PKK
Bentuk organisasi
PKK adalah organisasi strukrural yang disusun antara hubungan tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Organisasi ini
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan
yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam hal ini
organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada
siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
Jenis organisasi
PKK adalah Organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Karakteristik
Organisasi Pkk
1.
Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
2. Suatu gerakan pembangunan yang tumbuh dari
bawah.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing.
4. Ada tujuan tertentu dalam pengelolahan oleh,
dari, untuk masyarakat.
Mengorganisasikan
Anggota
Mengorganisasikan anggota dapat dilakukan dengan
berbagai cara.
1. Membuat kesepakatan untuk menentukan tanggal tiap
bulan dan jam untuk berkumpul dikantor desa, guna membahas masalah yang terjadi
dimasyarakat serta mencari solusi bersama.
2. Mengadakan arisan, simpan pinjam, dana sosial yang
sangat berguna bagi tiap anggota PKK tersebut.
Kesulitan
Yang Dihadapi
Kesulitan yang dihadapi antara lain:
1. Setiap pertemuan tidak semua anggota bisa hadir,
karena beberapa anggota PKK banyak yang masih bekerja.
Kurangnya
dana pendukung dari Desa.
No comments:
Post a Comment